Demi Cita-Cita Jadi Apoteker, Gadis Ini Rela Jual Manisan dan Ikan Hias

La Ode Hamid

Reporter

Selasa, 17 September 2024  /  10:56 am

Suzan, penjual manisan dan ikan hias di bundaran tapak kuda Kota Kendari. Foto : La Ode Hamid/ Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Seorang gadis bernama Suzan (19) baru lulus sekolah menengah atas (SMA). Demi meraih cita-citanya menjadi apoteker, dia rela membantu orang tuanya berjualan manisan dan ikan hias yang berlokasi di bundaran tapak kuda Kota Kendari.

Dengan penuh semangat, tak kenal lelah meski harus berpanas-panasan, Suzan tak pernah mengeluh. Dia sadar orang tuanya saat ini tak mampu menguliahkannya karena kekurangan biaya.

Dan demi rencananya masuk di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Politeknik Bina Husada Kendari Jurusan Farmasi, Suzan berusaha mengumpulkan uang untuk biaya kuliahnya nanti.

“Saya bantu ayah berjualan manisan dan ikan hias supaya saya bisa kuliah dan mencapai cita-cita menjadi seorang apoteker. Saya punya rencana masuk perguruan tinggi Bina Husada Kendari Jurusan Farmasi,” kata Suzan pada telisik.id, Senin (16/9/2024).

Gadis cantik ini menceritakan, dia dan keluarganya adalah pendatang dari Kolaka yang menginjakkan kaki di Kota Kendari pada tahun 2017.

Baca Juga: Cerita Seorang Pedagang di Pinggir Jalan Kota Kendari, Bisa Biayai Kuliah Dua Anaknya dari Jualan Bawang

Suzan tak malu membantu ayahnya mencari nafkah dengan berjualan manisan dan ikan hias. Adapun harga manisan dijualnya Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per bungkus dan ikan hias dengan harga Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per ekornya.

Omzet yang diperolehnya setiap hari bisa mencapai Rp 500.000-Rp 700.000 dari manisan. Sedangkan untuk ikan hias sebanyak Rp 200.000-Rp 300.000. Tapi terkadang lebih sedikit.

Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk kebutuhan sehari-hari membeli kebutuhan pangan seperti beras, ikan, tempe dan tahu. Selain itu, menabung untuk persiapan masuk kuliah.

"Keuntungan yang kami dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari membeli beras, ikan, tempe dan tahu. Dan sisanya disisipkan untuk menabung persiapan masuk kuliah ke depannya,"  ujarnya.

Sehari-hari Suzan dibantu oleh ayahnya bernama Abdul (53). Mereka mulai berjualan sekitar pukul 09.00 pagi sampai menjelang Maghrib sekitar pukul 17.45, tapi semua disesuaikan dengan situasi dan keadaan.

Seorang pembeli bernama Hesti (23) mengaku, manisan yang dijual Suzan sangat enak dan manis. Ia selalu membeli manisan setiap lewat di bundaran tapak kuda.

Baca Juga: Fauzi, dari Jawa Barat ke Kendari Jualan Bakpao

“Manisannya sangat enak dan manis sekali. Ini manisan sudah menjadi langganan saya kalau lewat di bundaran tapak kuda. Dan harganya cukup murah dengan harga Rp 5000 hingga Rp 10.000 biasa saya beli sehari 3 bungkus,” ungkap Hesti.

Sementara pembeli ikan hias, Nabil (21) mengungkapkan, ikan hias yang dijual Suzan merupakan ikan hias air tawar, sangat indah dan segar. Harganya juga tidak terlalu mahal, hanya berkisar Rp 15.000 hingga 20.000.

"Ya, ikannya sangat indah dan segar. Harganya juga nda terlalu mahal, sangat terjangkau," tandas Nabil. (A)

Penulis: La Ode Hamid

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS