Deretan Sepuluh Orang Paling Tajir Melintir di Tanah Air

Ahmad Jaelani

Reporter

Minggu, 30 Juni 2024  /  10:51 am

Sepuluh sosok orang terkaya di Indonesia. Foto: Kolase

JAKARTA, TELISIK.ID - Indonesia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki perekonomian mentereng. Perkembangan tersebut memengaruhi kekayaan para konglomerat Tanah Air. Sehingga, mereka berhasil masuk dalam daftar orang terkaya di Tanah Air hingga akhir Juni 2024.

Memasuki bulan keenam pada tahun ini, tentu sudah saatnya untuk memperbarui informasi mengenai daftar teratas orang paling kaya di Indonesia.

Berikut daftarnya, menurut data Forbes Real Time Billionaires, orang paling kaya di Indonesia pada Juni 2024, yang dikutip dari Tempo, Minggu (30/6/2024).

1. Prajogo Pangestu (US$ 57,3 Miliar)

Prajogo Pangestu masih menduduki peringkat pertama daftar orang terkaya di Indonesia pada Juni 2024. Dia adalah seorang pengusaha bidang perkayuan yang telah menggeluti bisnisnya sejak 1970-an.

Prajogo kemudian melebarkan sayapnya ke bisnis di sektor petrokimia dengan mengakuisisi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Bisnis inilah yang kemudian menjadi penyumbang terbanyak harta kekayaan Prajogo.

Selain itu, konglomerat ini juga memiliki bisnis di bidang batu bara melalui perusahaan PT Perindo Jaya Kreasi. Jumlah kekayaannya per 3 Juni 2024 adalah sebesar US$ 57,3 miliar, turun dari sebelumnya yang mencapai US$ 63,4 miliar.

2. Low Tuck Kwong (US$ 24,5 Miliar)

Low Tuck Kwong adalah pengusaha asal Singapura yang pindah kewarganegaraan Indonesia pada 1992. Ia merupakan pendiri perusahaan batubara Bayan Resources, yang juga memegang kendali atas perusahaan energi terbarukan di Singapura, Metis Energi.

Baca Juga: Orang Kaya di Dunia Elon Musk Tersandung Pelecehan Seks, Uang Rp 3,6 Miliar Terungkap

Melalui SEAX Global, dia menjadi orang di balik pembangunan sistem kabel di bawah laut untuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Sebelumnya, jumlah kekayaan Low adalah US$ 26,1 miliar, kini melansir dari laman Forbes Real Time Billionaires hartanya berada di angka US$ 24,5 miliar.

3. R. Budi Hartono (US$ 23,1 Miliar)

Konglomerat yang satu ini adalah anak dari Oei Wie Gwan, orang yang pertama kali membangun perusahaan rokok Djarum di Indonesia. Setelah kepergian sang ayah, Robert bersama saudaranya, Michael, mewarisi perusahaan dan mulai mengekspor produk tembakau pada 1972.

Ia lalu memperkenalkan merek rokok pertamanya, Djarum Super, pada 1981. Selain itu, Robert juga merupakan pemilik dari salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Harta kekayaannya kini senilai US$ 23,1 miliar, turun dari sebelumnya yang mencapai US$ 24,5 miliar.

4. Michael Hartono (US$ 22,2 Miliar)

Michael Hartono adalah kakak kandung dari R. Budi Hartono. Ia juga mewarisi perusahaan rokok Djarum dari sang ayah. Selain mengembangkan bisnis keluarga, Michael juga menjadi pemilik saham terbesar di BCA. Tak hanya itu, dia juga mempunyai perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat dengan luas sekitar 65.000 hektar.

Harta kekayaannya ditaksir mencapai US$ 22,2 miliar per Juni 2024. Jumlah ini turun dari periode sebelumnya yang mencapai US$ 23,6 miliar.

5. Sri Prakash Lohia (US$ 8,3 Miliar)

Sri Prakash Lohia masih berada di posisi kelima sebagai orang paling kaya di Indonesia. Dia adalah pendiri perusahaan pembuat benang pintal, Indorama Corporation. Dia juga melebarkan bisnisnya ke sektor petrokimia dengan membuat berbagai produk, mulai dari poliolefin, bahan baku tekstil, sarung tangan medis, hingga pupuk.

Pengusaha keturunan India ini memperoleh sebagian besar kekayaannya dengan memproduksi pupuk dan polimer. Adapun jumlah kekayaan bersihnya mencapai US$ 8,3 miliar, stabil seperti bulan sebelumnya.

6. Agoes Projosasmito (US$ 8,2 Miliar)

Agoes Projosasmito adalah bankir investasi veteran di Indonesia. Dia merupakan presiden komisaris di perusahaan pertambangan tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, Amman Mineral Internasional. Perusahaan tersebut pertama kali go public di Bursa Efek Indonesia pada Juli 2023 dengan IPO senilai $710 juta.

Agoes pun memiliki saham minoritas di perusahaan tersebut. Selain itu, Agoes juga memiliki saham di perusahaan minyak dan gas Indonesia, Medco Energi Internasional dan penambang batu bara, Bumi Resources. Jumlah harta kekayaannya kini sebesar US$ 8,2 miliar, naik dari periode sebelumnya yang hanya US$ 6,7 miliar.

7. Chairul Tanjung (US$ 5,2 Miliar)

Chairul Tanjung adalah pemilik perusahaan konglomerasi CT Corp yang membawahi beberapa anak perusahaan dengan sektor bisnis yang berbeda-beda. Beberapa perusahaan Chairul Tanjung adalah Trans Corp, Bank Mega, hingga CT Global Resources.

Baca Juga: 4 Orang Kaya Indonesia yang Hari Ini Hartanya Turun

Selain sebagai pengusaha, Chairul Tanjung juga tercatat pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia periode 2014. Harta kekayaannya kini mencapai US$ 5,2 miliar.

8. Tahir dan Keluarga (US$ 5,1 Miliar)

Tahir dan keluarganya memiliki total kekayaan mencapai US$5,1 miliar atau setara Rp 81 triliun, bersumber dari finansialku.com.

Tahir adalah pendiri grup Mayapada, sebuah konglomerat dengan kepentingan di bidang perbankan, kesehatan, dan properti. Miliarder ini juga memiliki real estat di Singapura, termasuk melalui perusahaan properti terdaftar MYP.

9. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (US$ 4,4 Miliar)

Lim Hariyanto menduduki posisi 9 dengan kekayaan bersih sebesar US$4,4 miliar atau setara kurang lebih Rp 68 triliun. Kekayaannya berasal dari Harita Group, sebuah konglomerat yang beroperasi di berbagai sektor industri, termasuk real estat, perkebunan kelapa sawit, penambangan nikel dan bauksit, pabrik alumina, batu bara, dan layanan ekspedisi.

10. Dewi Kam (US$ 4,2 Miliar)

Dewi Kam memiliki kekayaan mencapai US$4,2 miliar atau setara Rpc67 triliun. Ia merupakan pemegang saham minoritas di perusahaan penerbit batu bara, PT Bayan Resources Tbk, yang dimiliki oleh Low Tuck Kwong. Selain itu, ia juga pemilik PT Sumbergas Sakti Prima (SSP), yang melaksanakan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara di Jeneponto, Sulawesi Selatan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS