Diklaim Kalsium Setara dengan Susu, Telur dan Daun Kelor jadi Opsi Makanan Bergizi Gratis

Ahmad Jaelani

Reporter

Selasa, 24 Desember 2024  /  10:38 am

Program makan bergizi gratis menghadirkan telur dan daun kelor. Foto: Repro Gerindra Bali

JAKARTA, TELISILIK.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto terus menjadi perhatian. Dalam program ini, pemerintah memastikan bahwa kebutuhan gizi anak-anak tetap terpenuhi, meskipun tidak semua daerah akan mendapatkan susu sebagai bagian dari menunya.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa penyaluran susu akan difokuskan di wilayah yang memiliki sentra sapi perah. Hal ini dilakukan agar distribusi susu dapat berjalan efektif dan sesuai dengan kondisi logistik.

"Susu itu akan diberikan di daerah-daerah yang memang di situ daerah peternakan. Kalau bukan di daerah peternakan kan, tidak usah dipaksakan," ujar Dadan di Jakarta, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (24/12/2024).

Sebagai solusi alternatif, anak-anak di daerah lain akan mendapatkan menu lain yang tetap memenuhi kebutuhan gizi mereka. Dadan menegaskan bahwa telur dapat menjadi pengganti susu untuk memenuhi kebutuhan protein, sedangkan kebutuhan kalsium dapat dipenuhi melalui daun kelor.

Baca Juga: PKK Kolaka Utara Gandeng Perusahaan Swasta Gelar Program Makan Bergizi Gratis

"Menu susu cukup bisa diganti dengan telur. Kalsiumnya bisa dengan kelor. Yang jauh dari susu dan logistiknya susah ya tidak usah dipaksakan. Bisa ada telur, bisa kelor," jelasnya.

Namun demikian, bagi wilayah yang memiliki ketersediaan sapi perah yang mencukupi, susu tetap menjadi bagian dari menu program MBG. Pemerintah memastikan bahwa anak-anak di daerah tersebut akan tetap menerima susu sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Pemprov Sultra Anggarkan Rp 20 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis bagi Anak-Anak

"Tapi di daerah-daerah dengan peternakan sapi perah yang cukup ya itu akan menjadi bagian dari makanan mereka," tegas Dadan.

Program MBG ini dirancang untuk menjangkau sekitar 3 juta penerima manfaat. Pelaksanaan program dilakukan secara bertahap mulai 6 Januari 2025. Pemerintah berharap program ini dapat meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak di berbagai wilayah Indonesia.

"Pokoknya 3 juta penerima manfaat. Kita mulai bertahap lah, 6 Januari (2025) kan pembukaan," pungkas Dadan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TOPICS