Dosen UHO Edukasi Warga, Pekarangan Jadi Lahan Pertanian
Reporter
Sabtu, 30 November 2019 / 11:42 am
KENDARI, TELISIK.ID - Sejumlah dosen Universitas Halu Oleo (UHO) mengedukasi masyarakat Kelurahan Bungkutoko Kecamatan Nambo, untuk memanfaatkan pekarangan rumahnya dengan membuat lahan pertanian dan perikanan, Sabtu (29/11/2019).
Dosen UHO yang terlibat dalam pengabdian kepada masyarakat di daerah pesisir ini adalah Prof. Dr. Ir. R. Marsuki Iswandi, M.Si yang bertindak sebagai Ketua Tim dan Dr. Ir. La Ode Alwi, S.P., M.Si, Dr. Ir. H. Anas Nikoyan, M.Si serta Samsul Alam Fyka, S.P., M.Si sebagai anggotanya.
Lihat Juga: Damkar Simulasi Penanganan Bencana di RSUD Wakatobi
Samsul Alam Fyka, yang juga Dosen Pertanian Jurusan Agribisnis UHO ini mengatakan, pemanfaatan lahan pekarangan untuk pertanian dan perikanan ini merupakan bagian dari untuk menunjang ketahanan pangan rumah tangga masyarakat setempat.
Dimana, kata dia, melalui kegiatan ini pihaknya memberikan pemahaman kepada masyarakat, tentang bagaiman model pemanfaatan lahan pekarangan untuk memenuhi ketersediaan pangan rumah tangga dalam bentuk sayur- sayuran dan ikan. Pasalnya, selama ini keterangantungan masyarakat sangat besar terhadap pasar dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.
"Bentuk pemanfaatan lahan pekarangan yang kami contohkan kepada masyarakat yaitu bentuk aquaponik. Karena aquaponik ini mampu menghasilkan dua produk sekaligus yaitu sayur – sayuran dan ikan," katanya.
Apalagi, lanjut dia, dengan aquaponik ini masyarakat juga mampu menghasilkan produk – produk pertanian dan perikanan secara organik, tanpa menggunakan bahan- bahan kimia. Ditambah pembuatan aquaponik ini dipilih karena biayanya murah, bisa dimanfaatkan di lahan yang tidak terlalu luas, perawatannya mudah dan pemiliharaan mudah dan bebas dari bahan kimia.
"Untuk kali ini kami melakukan pendampingan kepada masyarakat dengan membuatkan aquaponik di kantor keluarahan sebagai percontohan di kebun PKK kelurahan agar bisa dipantau perkembangannya oleh ibu – ibu PKK dan masyarakat sekitar," lanjutnya.
Lihat Juga: Puluhan Perusahaan Tambang di Kolut Diduga Ilegal
Untuk tahap awalnya, dibuatkan model aquaponiknya, kemudian 15 hari akan disiapkan tanaman pada media tanaman dan pemasukan bibit ikan pada kolam yang telah dibuat. Kedepannya pemantauan perkembangannya akan dilakukan oleh masyarakat bersama tim pendampingan dari UHO.
"Kami berharap mereka bisa merasakan hasil dari aquaponik tersebut, sehingga mampu menyiapkan sayur-sayuran dan ikan secara mandiri sehingga mampu mengurangi pengeluaran rumah tangga mereka. Masyarakat juga berharap akan menindaklanjuti pembuatan aquaponik ini ke lahan pekarangan mereka masing – masing," harapnya.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Sumarlin