Dua Pelajar Buton Selatan Peraih Emas Kejurda Atletik Diganjar Piagam Hardiknas, Pelatih Minta Nasib Atlet Diperhatikan

Ali Iskandar Majid

Reporter

Jumat, 02 Mei 2025  /  8:13 pm

Atlet lempar lembing putri U-16, Agri Wulandari Andari (kiri), dan atlet jalan cepat 3.000 meter putra U-14, Muhammad Riski Ramadan, usai menerima piagam penghargaan pada peringatan Hardiknas di Lapangan SMPN 1 Batauga, Buton Selatan, Jumat (2/5/2025). Foto: Ali Iskandar Majid/Telisik

BUTON SELATAN, TELISIK.ID – Dua atlet yang juga pelajar Buton Selatan peraih medali emas pada ajang Kejurda Atletik tahun 2025, terima piagam pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan SMPN 1 Batauga, Jumat (2/5/2025).

Atlet lempar lembing putri U-16 asal Desa Busoa, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Agri Wulandari Andari, mengungkapkan kegembiraaanya meraih medali emas pada Kejurda Atletik Baubau 2025.

Ia mengaku tidak menduga akan berhasil mengalahkan para atlet dari kabupaten/kota lainnya di Sulawesi Tenggara. Agri berasal dari keluarga petani dan tetap membuat dirinya bangga.

“Saya bangga dan senang karena tidak sangka juga dapat juara,” ujarnya.

Prestasi Agri memberikan motivasi kepada remaja sebayanya agar dapat ikut berkontribusi dalam mengharumkan nama daerah di kancah regional maupun nasional. Ia mengaku kedua orang tuanya mendukung penuh minatnya di lempar lembing.

Baca Juga: Viral Pengantin Baru Seminggu Menikah Bunuh Diri, Kesal Gegara Istri Keseringan Main TikTok

Agri saat ini duduk di kelas IX SMP Negeri 6 Batauga dan bercita-cita ingin menjadi anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad). “Semoga Impian ini dapat terwujud,” harapnya.

Pelajar lainnya yang memperoleh piagam penghargaan di peringatan Hardiknas 2025 adalah Muhammad Riski Ramadan, atlet jalan cepat jarak 3.000 meter putra U-14, asal Desa Busoa, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan.

Riski berhasil menyabet juara pertama dan menambah koleksi medali emas untuk kontingen Buton Selatan pada Kejurda Baubau 2025.

Riski menuturkan, keberhasilan yang ia peroleh berkat hasil latihan yang intens bersama pelatihnya setiap hari, mulai pukul 15.00 WITA sampai dengan 17.00 WITA.

Lahir dari seorang ibu rumah tangga dan ayah bekerja sebagai buruh, Riski bercita-cita ingin menjadi dokter agar dapat membahagiakan kedua orang tuanya.

Anak bungsu dari lima bersaudara ini berharap pada kejurda berikutnya dirinya dapat diberi kesempatan untuk berlaga lagi agar dapat meningkatkan kemampuannya menjadi lebih baik.

“Semogo saya bisa terus ikut kejurda supaya saya bisa belajar lebih baik dari pada kejurda kali ini,” kata Riski.

Sementara itu, pelatih atletik Kabupaten Buton Selatan, Hilman, mengaku selama melatih para atletnya seringkali terdapat kendala. Dia menyebut, misalnya, saat menarik minat anak-anak usia remaja untuk bergabung menjadi atlet.

Hilman menilai generasi muda Kabupaten Buton Selatan masih kurang familiar dengan cabang olahraga atletik.

“Hambatan lainnya adalah ketersediaan sarana dan prasarana olahraga yang masih terbilang kurang memadai dalam menunjang para atlet dalam berlatih,” ungkap Hilman.

Baca Juga: Indeks Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Muna Peringkat Pertama di Sultra

Kendati begitu, Hilman mengatakan para atletnya masih bisa menunjukkan sportifitas saat berlaga di Kejurda 2025 di Kota Baubau.

“Kontingen Buton Selatan baru mendapatkan kemenangan sempurnanya pada Kejurda atletik tahun 2025 ini,” ujarnya.

Tiga atlet atletik Buton Selatan, kata Hilman, sudah dipantau oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk dipersiapkan mengikuti kejuaraan nasional.

Meski begitu, Hilman berharap Pemkab Buton Selatan dapat memberikan perhatian lebih terhadap nasib para atlet mudanya, khususnya pada pengadaan sarana dan prasarana latihan.

“Saya berharap anggaran atlet diperhatikan karena setiap kali kami berangkat anggarannya pas-pasan,” harapnya. (A)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS