Dugaan Pungli di Dikbud Muna Barat Mencuat
Reporter Muna
Sabtu, 04 Juni 2022 / 4:29 pm
MUNA BARAT, TELISIK.ID - Dugaan pungutan liar (pungli) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Muna Barat mulai mencuat. Korbannya adalah para guru yang dimintai sejumlah uang dengan berbagai modus.
Salah seorang guru di Muna Barat yang minta identitasnya disembunyikan mengungkapkan, pungli di Dikbud sangat banyak. Contohnya, gaji dipotong Rp 10 ribu per orang. Kemudian, untuk mengambil beras dari Bulog yang dikumpul di Dikbud, mereka harus membayar Rp 3.000 dengan alasan uang keamanan.
"Baru-baru ini THR, di setiap sekolah dipotong Rp 30 ribu per orang," ungkap guru itu, Sabtu (4/6/2022).
Selama ini, mereka sudah sangat resah dengan berbagai pungutan itu. Ibarat bank, mereka dijadikan sebagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
"Memang jumlah pungutannya kecil, tapi itu sangat berharga buat kami," ujarnya.
Pj Bupati Muna Barat, Bahri diam-diam sudah mengetahui adanya laporan terkait pungli itu. Karenanya, Ia akan mengumpulkan seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas.
"Saya sudah agendakan pertemuan dengan seluruh tenaga pendidik," kata Bahri.
Baca Juga: Tari Lumense Masuk Nominasi Anugerah Pesona Indonesia Award 2022
Direktur Perencanaan Keuangan Daerah Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) itu meminta, para guru agar tidak melayani lagi permintaan uang oleh oknum-oknum di Dikbud.
"Kalau masih ada yang lakukan pungutan tanpa dasar, jangan takut untuk laporkan ke aparat penegak hukum," tegasnya. (B)
Penulis: Sunaryo
Editor: Musdar