Enam Penyakit Terparah dari Perilaku Seks Bebas

Ahmad Jaelani

Reporter

Jumat, 14 Maret 2025  /  1:18 pm

Perilaku seks bebas meningkatkan risiko infeksi menular seksual yang berbahaya. Foto: Repro Halodoc.

JAKARTA, TELISIK.ID - Perilaku seks bebas tanpa pengaman dapat meningkatkan risiko terkena berbagai infeksi menular seksual.

Hubungan seksual yang tidak aman dan bergonta-ganti pasangan menjadi faktor utama penyebaran penyakit kelamin. Pencegahan dapat dilakukan dengan setia pada satu pasangan dan menerapkan hubungan seksual yang aman.

Seks bebas sering dikaitkan dengan aktivitas seksual tanpa perlindungan dan melibatkan lebih dari satu pasangan. Penyakit menular seksual dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, baik melalui seks vaginal, oral, maupun anal.

Semakin sering seseorang melakukan seks bebas, semakin besar kemungkinan terinfeksi penyakit berbahaya.

Beberapa infeksi menular seksual tidak hanya menyerang alat kelamin tetapi juga organ tubuh lainnya. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani.

Berikut adalah enam penyakit menular seksual yang sering mengintai pelaku seks bebas:

1. Gonore

Melansir Alodokter, Jumat (14/3/2025), Gonore atau kencing nanah disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini menular melalui hubungan seksual yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh.

Baca Juga: Bisakah Bayi Merasakan Aktivitas Pasangan Saat Hubungan Ranjang? Begini Penjelasannya

Gejala gonore meliputi nyeri saat buang air kecil, keluarnya cairan seperti nanah dari alat kelamin, dan pembengkakan di area genital.

2. Klamidia

Klamidia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri dan sering kali tidak menimbulkan gejala. Penyakit ini dapat menyerang alat kelamin, mata, dan tenggorokan.

Jika tidak diobati, klamidia dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kemandulan dan infeksi panggul.

3. Sifilis

Sifilis atau raja singa disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat berkembang dalam beberapa tahap dengan gejala yang berbeda-beda.

Awalnya, muncul luka tanpa rasa sakit di alat kelamin atau mulut yang dapat menghilang sendiri. Jika tidak ditangani, sifilis dapat menyebar ke organ tubuh lain dan menyebabkan gangguan serius.

4. Chancroid

Chancroid adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi. Gejala chancroid meliputi luka bernanah yang terasa nyeri di sekitar alat kelamin.

Luka ini dapat membesar dan menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di lipatan paha.

5. Kutil Kelamin

Kutil kelamin disebabkan oleh infeksi virus HPV yang menyebar melalui kontak seksual. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil di area genital yang dapat berkembang menjadi lebih besar. Infeksi HPV jenis tertentu dapat menyebabkan kanker serviks pada wanita.

6. Herpes Genital

Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2). Penyakit ini ditandai dengan munculnya luka lepuh berair di sekitar alat kelamin, nyeri saat buang air kecil, dan demam. Virus herpes bersifat laten dan dapat kambuh sewaktu-waktu.

Baca Juga: Sengaja Hubungan Intim di Bulan Puasa, Begini Hukum dan Dendanya

Selain enam penyakit di atas, seks bebas juga dapat meningkatkan risiko infeksi lain seperti HIV, hepatitis B, trikomoniasis, dan kandidiasis. Pencegahan dilakukan dengan menjauhi perilaku seksual berisiko dan menerapkan langkah-langkah berikut:

Setia pada satu pasangan untuk mengurangi risiko tertular infeksi menular seksual.

Menggunakan kondom sebagai perlindungan saat melakukan hubungan seksual.

Menghindari alkohol dan narkoba karena dapat memengaruhi kesadaran dan meningkatkan risiko melakukan seks bebas.

Melakukan vaksinasi untuk hepatitis B dan HPV guna mencegah infeksi yang lebih parah.

Menjalani pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi dini penyakit menular seksual. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TOPICS