Bisakah Bayi Merasakan Aktivitas Pasangan Saat Hubungan Ranjang? Begini Penjelasannya
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 28 Februari 2025
0 dilihat
Bayi dalam kandungan terlindungi dengan baik dan tidak merasakan hubungan seksual. Foto: Repro Getty images
" Kehamilan sering kali menimbulkan banyak pertanyaan bagi pasangan, terutama terkait hubungan seksual "

JAKARTA, TELISIK.ID - Kehamilan sering kali menimbulkan banyak pertanyaan bagi pasangan, terutama terkait hubungan seksual.
Beberapa calon orang tua mungkin khawatir apakah bayi dalam kandungan dapat merasakan atau bahkan terpengaruh oleh aktivitas intim yang mereka lakukan.
Kekhawatiran ini sering kali berasal dari mitos atau informasi yang belum terbukti secara ilmiah. Namun, berdasarkan penelitian dan pendapat para ahli, bayi di dalam rahim tidak akan terganggu atau mengalami dampak buruk selama hubungan seksual dilakukan dengan aman dan sesuai anjuran medis.
Banyak pria yang percaya bahwa ukuran alat kelamin mereka dapat memengaruhi bayi dalam kandungan, bahkan ada yang khawatir bayi bisa merasakan keberadaan penis saat berhubungan intim.
Kekhawatiran ini sering kali membuat beberapa pasangan enggan untuk melakukan hubungan seksual selama kehamilan. Padahal, fakta medis menunjukkan bahwa bayi terlindungi dengan baik di dalam rahim dan tidak akan mengalami gangguan akibat aktivitas seksual orang tuanya.
Mengapa Bayi Tidak Bisa Merasakan Hubungan Seksual?
Baca Juga: Efek Parah Vaginismus Pengaruhi Mental Wanita, Begini Gejalanya
Sebelum masuk ke daftar alasan ilmiah mengapa bayi tidak akan terpengaruh oleh hubungan seksual, penting untuk memahami bagaimana bayi berkembang di dalam rahim.
Mengutip Alodokter, Jumat (28/2/2025), Bayi berada dalam kantung ketuban yang penuh dengan cairan ketuban, yang berfungsi sebagai bantalan alami untuk melindungi mereka dari guncangan dan tekanan luar.
Selain itu, serviks yang tertutup rapat juga menjadi penghalang alami yang mencegah segala bentuk kontak langsung antara bayi dan aktivitas seksual orang tua.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa bayi tidak dapat merasakan aktivitas seksual pasangan saat berhubungan intim:
1. Bayi Dilindungi oleh Cairan Ketuban
Bayi berkembang di dalam kantung ketuban yang dipenuhi cairan ketuban. Cairan ini bertindak sebagai peredam kejut yang melindungi bayi dari gerakan atau tekanan di luar rahim, termasuk aktivitas seksual orang tua.
2. Serviks Menjadi Penghalang Alami
Serviks yang tertutup rapat bertindak sebagai penghalang alami antara bayi dan lingkungan luar rahim. Bahkan saat penis mencapai serviks, tidak ada kemungkinan bagi bayi untuk merasakan atau terpengaruh oleh hubungan seksual.
3. Lapisan Rahim yang Kuat
Dinding rahim memiliki lapisan otot yang kuat, yang berfungsi untuk melindungi bayi dari tekanan atau gerakan yang terjadi di luar rahim. Aktivitas seksual tidak cukup kuat untuk memengaruhi bayi yang terlindungi dengan baik.
4. Tidak Ada Kontak Langsung
Penis tidak akan bisa mencapai bayi, karena terdapat beberapa lapisan perlindungan, termasuk kantung ketuban, cairan ketuban, dan dinding rahim. Oleh karena itu, bayi tidak akan bisa merasakan keberadaan penis saat hubungan intim terjadi.
5. Gerakan yang Dirasakan Bayi Berasal dari Rahim, Bukan dari Hubungan Seksual
Bayi memang dapat merasakan beberapa gerakan dari luar, seperti getaran suara atau perubahan posisi tubuh ibu.
Namun, gerakan tersebut bukan berasal dari hubungan seksual, melainkan dari aktivitas alami tubuh ibu, seperti perubahan posisi atau kontraksi ringan setelah orgasme.
6. Orgasme Tidak Berbahaya bagi Bayi
Beberapa wanita mungkin mengalami kontraksi ringan setelah orgasme, yang disebut kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini tidak berbahaya bagi bayi dan merupakan bagian normal dari kehamilan.
7. Bayi Tidak Memiliki Kesadaran Akan Hubungan Seksual
Bayi dalam kandungan belum memiliki kesadaran atau pemahaman tentang dunia luar. Mereka hanya merasakan kenyamanan dalam lingkungan rahim yang hangat dan aman.
Baca Juga: 6 Penyakit Kelamin Paling Bahaya dari Hubungan Ranjang Tidak Sehat
8. Hubungan Seksual Tidak Menyebabkan Cedera pada Bayi
Tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa hubungan seksual dapat menyebabkan cedera atau gangguan perkembangan pada bayi. Selama kehamilan berlangsung normal dan tanpa komplikasi, hubungan intim tetap aman dilakukan.
9. Posisi Seks yang Aman Bisa Dipilih
Jika pasangan merasa tidak nyaman dengan posisi tertentu, ada banyak alternatif posisi seks yang lebih aman dan nyaman bagi ibu hamil, sehingga tidak memberikan tekanan berlebih pada perut.
10. Seks Selama Kehamilan Justru Memberikan Manfaat
Hubungan seksual selama kehamilan dapat memberikan manfaat bagi ibu, seperti meningkatkan produksi hormon endorfin yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
Meskipun hubungan seksual selama kehamilan umumnya aman, ada beberapa kondisi tertentu yang memerlukan konsultasi dengan dokter. Jika ibu mengalami perdarahan, ketuban pecah dini, atau memiliki riwayat persalinan prematur, sebaiknya menghindari hubungan seksual dan berkonsultasi dengan tenaga medis untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS