Gaji Belum Terima, Ratusan Guru di Buton Selatan Resah
Reporter Buton Selatan
Rabu, 15 Juni 2022 / 9:03 pm
BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Sejumlah guru di Buton Selatan mengeluh lantaran hingga pertengahan Juni 2022 ini mereka belum terima gaji. Padahal seharusnya, hak para tenaga pendidik itu dibayarkan pada setiap awal bulan.
Salah satu guru yang tak ingin disebutkan namanya mengungkapkan, sejak 6 bulan terakhir ini pembayaran gaji mereka selalu mengalami keterlambatan. Dinas pendidikan selalu membayarkan gaji mereka di atas tanggal 15.
"Padahal ASN dinas lain selalu dibayarkan tepat waktu. Kalau bukan tanggal 2 paling lama tanggal 5 mereka gajian," kesalnya
Kata dia, keterlambatan pembayaran ini mulai terjadi tahun 2022 ini. Sedang pada tahun sebelumnya gaji mereka selalu terbayar lancar seperti ASN struktural lainnya.
"Makanya kita guru ini pusing juga, kenapa hal ini bisa terjadi. Baru, hanya di dinas pendidikan juga gaji ini yang terlambat," geramnya.
Ia berharap, Kepala Dinas Pendidikan Busel, La Makiki tidak tutup mata dengan persoalan ini. Sebab mayoritas para guru di Busel telah berkeluarga. Mereka harus menafkahi anak dan istri yang sangat bergantung dari gaji itu.
Baca Juga: Tekan KDRT, Kemenag Bombana Programkan Bimbingan Pranikah dan Calon Pengantin
"Jadi kami harap agar kepala dinas pendidikan terbuka hatinya. Jangan gantung hak kami," harapnya.
Berbeda dengan salah satu guru yang juga tak ingin disebutkan namanya. Ia meminta kepada ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Busel agar segera menyelesaikan polemik ini. Pasalnya, kejadian ini sudah terjadi sejak awal tahun 2022 ini.
"Melalui organisasi ini saya sebagai guru mewakili teman-teman yg lain yg nasibnya sama dengan saya dan bahkan dengan bapak ibu senior," ungkapnya melalui pesan WhatsApp nya
"Bahwa sudah 6 bulan ini pembayaran gaji tidak normal selalunya di akhir bulan apakah akan bertahan sampai pada akhir bulan. Mungkin sebagian dari kami tidak perduli yang pentingkan gaji keluar tidak masalah biar di akhir bulan. Tapi kita semua tidak sama bapak ibu guru. Kebutuhan kita pasti berbeda beda," tambahnya.
Melalui organisasi pendidik itu, dirinya berharap aspirasi mereka dapat sampai pada pucuk pimpinan. Sebab terdapat banyak harapan bahkan nyawa yang bergantung pada gaji tersebut.
Baca Juga: Terduga Pelaku Pembakaran di Muna dan Muna Barat Jalani Observasi di Rumah Sakit Jiwa
"Terimakasih. Mohon maaf atas salah kata dan keterbatasan kami terimakasih," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Busel, La Makiki belum menjawab konfirmasi wartawan ini. Begitu juga dengan bendaharanya, Sulami yang tengah berada di luar rumah.
Sementara itu, Ketua PGRI Busel, La Hardin mengaku baru mendengar kejadian ini. Hingga kini, kadis Perindagkop Busel itu belum menerima laporan tertulis maupun lisan dari para guru.
"Kendati begitu, saya akan tindak lanjuti kasus ini di dinas pendidikan. Kita cari tahu apa masalahnya sehingga gaji ini belum dibayarkan," pungkasnya. (A)
Reporter: Deni Djohan
Editor: Musdar