Gempa Bumi 7,5 SR di Laut Flores, Pesisir Bombana Ikut Bergetar
Reporter Bombana
Selasa, 14 Desember 2021 / 1:41 pm
BOMBANA, TELISIK.ID - Usai terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,5 SR di Laut Flores, BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami di jumlah wilayah di Indonesia, Selasa (14/12/2021).
Pada peringatan BMKG soal potensi tsunami di daerah status siaga, diharapkan pemerintah daerah segera mengarahkan masyarakat untuk dievakuasi.
Sementara Kabupaten Bulukumba masuk dalam status waspada potensi tsunami. Pada status daerah waspada potensi tsunami, BMKG mengimbau kepada pemerintah kabupaten untuk mengarahkan warga menjauhi tepi pantai dan sungai.
Sebanyak dua wilayah di Sultra masuk dalam status siaga potensi gelombang tsunami, yakni Buton dan Bombana.
Sementara di NTT, status siaga potensi gelombang tsunami berada di Ende, Flores-Timur bagian Utara, Sikka, Sikka bagian Utara, Ende bagian Utara, Lembata, Flores-timur Pulau Adonara, Manggarai bagian Utara, Ngada bagian Utara, Lembata bagian Utara, Alir bagian Utara.
Kepala BPBD Bombana, Andi Sarifuddin kepada Telisik.id menerangkan, berdasarkan tampilan monitor pemantauan BMKG di kantornya, gempa susulan berkali-kali terjadi.
Awalnya terjadi dengan kekuatan 7,5 SR yang ikut dirasakan sepanjang pesisir di Kabupaten Bombana.
Kemudian disusul dengan guncangan susulan sebanyak 8 kali namun kekuatannya terjadi penurunan yakni 4,1 SR dititik yang sama.
Baca Juga: Gempa 7,5 di NTT Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Jauhi Pantai
Dengan makin menurunnya kekuatan gempa, Bombana kini berstatus normal. Saat ini masih terus dilakukan pemantauan guna memastikan tidak ada gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar.
"Kami dalam siaga dan memantau jika ada potensi adanya kejadian susulan. Saat ini untuk wilayah Bombana masih status normal meski sempat berstatus siaga," ucapnya.
Baca Juga: Gempa, Ratusan Pasien RSU Bantaeng Berhamburan Keluar
Terpisah, Salah satu warga di Pulau Kabaena, Hamdan saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa gempa ikut dirasakan di Kabaena.
"Dirasakan tapi tidak kuat. Jadi warga di sini (Sikeli) tidak terlalu panik karena ada yang tidak rasakan juga," kata Hamdan. (B)
Reporter: Hir Abrianto
Editor: Haerani Hambali