Genangan Setinggi 50 Cm Selimuti Kota Baubau Saat Hujan

Deni Djohan

Reporter Buton Selatan

Jumat, 19 November 2021  /  7:49 pm

Genangan air yang terjadi dibeberapa titik di Jalan Betoambari. Foto: Dheny/Telisik

BAUBAU, TELISIK.ID - Hujan yang mengguyur Kota Baubau beberapa hari terakhir ini, membuat genangan air disejumlah titik. Yang paling parah di sepanjang Jalan Betoambari.

Di jalan ini, sedikitnya terdapat empat titik lokasi genangan air. Keempat titik lokasi itu masing-masing, tugu kirab, simpang empat SPBU Kelurahan Bone-bone, Kecamatan Batupoato, Depan SMPN 4 Baubau dan depan Jalan Kembang.

Di SPBU Bone-bone, ketinggian genangan air mencapai 50 cm atau setinggi lutut orang dewasa. Tak sedikit kendaraan roda dua mati seketika saat melintas di jalan ini karena terendam air.

Berbeda dengan genangan air di depan jalan kembang. Di situ, salah satu warga terpaksa memblokade sebagian badan jalan. Pasalnya, percikan air dari kendaraan yang melintas masuk hingga ke dalam rumah.

Buruknya sistem drainase diduga kuat menjadi penyebab utama terjadinya genangan. Padahal, pemerintah kota telah membuat sumur resapan di setiap titik genangan.

Untuk menghindari genangan tersebut, para pengendara terpaksa menggunakan jalan Erlangga sebagai jalur alternatif. Ironisnya, sejumlah titik genangan juga terjadi di jalan ini.

Sedikitnya terdapat empat titik genangan di jalan yang menghubungkan berapa kelurahan ini. Utamanya di Kelurahan Bone-bone atau dulunya disebut, Wanggangga.

Salah satu warga setempat, Toufan Ahmad mengatakan, genangan di sepanjang Jalan Erlangga ini terjadi kurang lebih sejak enam tahun lalu.

Pada masa itu, kata dia, belum ada perhatian dari pemerintah untuk melakukan perbaikan jalan.

Baca Juga: Berkat Penggalian Lubang Tiang Listrik, Mata Air di Pusat Kerajaan Wuna Ditemukan

"Kalau direncanakan itu pernah. Tapi realisasinya tidak pernah. Hanya di Jalan Erlangga wilayah pos dua saja yang diaspal dulu," beber Acil sapaan Toufan Ahmad.

Untuk diketahui, pemerintah kota Baubau di bawa kepemimpinan, AS Tamrin, baru saja menganggarkan pembangunan peningkatan jalan lingkar yang menggunakan anggaran pinjaman daerah hingga ratusan miliar rupiah.

Kebijakan ini mendapat tanggapan dari penasehat Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Penyambung Lidah Rakyat (Gempur), Rizal Palapa.

Menurutnya, pembangunan jalan lingkar bukan suatu kebutuhan urgen masyarakat Kota Baubau. Masih banyak pembangunan dalam kota yang perlu dibenahi.

Apalagi, pembangunan jalan tersebut tidak berdampak pada peningkatan PAD.

Baca Juga: Porsi Insentif Honorer Nakes di Kolut Tahun 2022 Tetap Berjalan

"Dengan begitu, pembayaran utang pinjaman daerah ini nantinya akan dibebankan pada APBD. Sedangkan pinjaman daerah ini lebih ditekankan pada pembangunan yang bersifat meningkatkan pendapatan daerah," beber Rizal, belum lama ini.

Dari pantauan Telisik.id, hingga berita ini dibuat, sejumlah kendaraan masih memadati jmJalan Erlangga untuk menghindari genangan air di jalan Betoambari. (B)

Reporter: Deni Djohan

Editor: Fitrah Nugraha