Harga Beras Mahal Sebabkan Inflasi di Sumatera Utara

Reza Fahlefy

Reporter Medan

Sabtu, 09 September 2023  /  2:51 pm

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesian Provinsi Sumatera Utara, I Gede Putu (IGP) Wira Kusuma ketika memberikan keterangan kepada sejumlah awak media. Foto: Humas Bank Indonesia Sumatera Utara

MEDAN, TELISIK.ID - Tingginya harga beras di Provinsi Sumatera Utara, turut menjadi penyebab inflasi di daerah itu secara month to month (mtm).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesian Provinsi Sumatera Utara, I Gede Putu (IGP) Wira Kusuma mengatakan itu kepada awak media, Sabtu (9/9/2023) siang.

"Beras merupakan salah satu komoditas dengan andil inflasi tahunan terbesar merata di seluruh kota sesuai dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Utara," kata I Gede Putu Wira Kusuma.

Pengakuan I Gede Putu, itu terjadi seiring dengan naiknya harga gabah baik di tingkat petani maupun penggilingan.

"Itulah yang menjadi tugas tim gabungan untuk mendorong bagaimana agar petani dan konsumen sama-sama diuntungkan, tidak ada yang dirugikan," tuturnya.

Baca Juga: Harga Beras Mahal di Sumatera Utara, Petani Didorong Tingkatan Hasil Panen

Selain itu, I Gede Putu mengaku bahwa mayoritas kota IHK di Sumatera Utara mengalami deflasi dengan tingkat deflasi terdalam terjadi di Kota Padang Sidempuan (-0,13 persen mtm).

Sementara itu, untuk Kota Pematangsiantar dan Medan juga mencatatkan deflasi masing-masing sebesar -0,11 persen (mtm) dan -0,06 persen (mtm). Di sisi lain, Kota Sibolga dan Gunungsitoli masih mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,13 persen (mtm).

Adapun inflasi tahun kalender tertinggi adalah Kota Pematang Siantar dan Kota Sibolga masing-masing sebesar 3,88 persen (yoy) dan 3,29 persen (yoy).

“Laju inflasi Sumatera Utara pada tahun 2023 diprakirakan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dengan prasyarat perlunya peningkatan produksi bahan pangan strategis,” ujarnya.

Menurut I Gede Putu, sinergi kebijakan yang lebih kuat antara pemerintah pusat dan daerah dengan Bank Indonesia, melalui penguatan implementasi GNPIP dan optimalisasi pemanfaatan anggaran pemerintah untuk pengendalian inflasi pangan.

"Kerja sama diharapkan dapat mengarahkan inflasi kembali ke dalam sasaran inflasi nasional 3 persen ± 1 persen lebih awal dari prakiraan sebelumnya. Semuanya harus dikomunikasikan dengan maksimal," terangnya.

Baca Juga: Harga Beras Melonjak, Laju Inflasi Kolaka Utara Naik 7 Persen

Informasi yang dihimpun, dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIPHS), harga beras medium di Kota Medan yang semula Rp 12.800 per kg pada 30 Agustus 2023, menjadi Rp 13.200 per Kg pada 31 agustus dan bertahan hingga saat ini.

Untuk jenis beras medium lainnya dari harga Rp 12.300 menjadi 12.700 per kg, untuk jenis beras super, Rp 13.900 menjadi Rp 14.200 per kg.

Seorang warga Kota Medan bernama Abdul mengaku bahwa harga beras sampai hari ini masih tinggi atau mahal. Untuk di daerah kediamannya mencapai Rp 14.000 per kg.

"Untuk naikkan harga beras ini, kami masyarakat pastinya berharap agar harga beras ini bisa turun. Karena, naiknya harga beras dikawatirkan akan mendorong naiknya harga pangan lainnya," terang warga Kecamatan Medan Perjuangan ini. (B)

Penulis: Reza Fahlefy

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS