Hasil Monitoring KPK: Pencegahan Korupsi Kota Kendari Masih yang Terbaik
Reporter
Selasa, 29 Desember 2020 / 4:54 pm
KENDARI, TELISIK. ID - Berdasarkan hasil data Monitoring Control of Prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Pemerintah Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) per 28 Desember Tahun 2020, Pemerintah Kota Kendari berada pada peringkat pertama se-Kab/kota di wilayah Sultra.
Inspektur Kota Kendari, Syarifuddin mengatakan, Pemerintah Kota Kendari dianggap memiliki komitmen serius dalam memberantas suap, pungli, dan gratifikasi (SPG) melalui program aplikasi JARI.
Termasuk perbaikan sistem, regulasi (berupa peraturan maupun produk hukumnya), serta yang terpenting adalah implementasi sistem pengelolaan yang lebih transparan.
"Ini sebagai gambaran umum tentang pencegahan korupsi dan tata kelola pemerintahan mencapai 75-100 persen berada pada zona hijau tingkat MCP," katanya, Selasa (29/12/2020).
Untuk mendukung tata kelola perbaikan pemerintahan tersebut, kata Inspektur, dibutuhkan peran teknologi informasi serta peran stakeholders seperti media lokal, masyarakat, aparat penegak hukum serta Kementerian/Lembaga terkait di tingkat pusat yang dapat mendukung percepatan implementasi tata kelola ini.
Baca juga: Buruh Perempuan di Perusahaan Ikan Adukan Nasib di Dewan Kendari
Hal tersebut sejalan dengan visi misi Kota Kendari untuk menciptakan Kota Kendari Layak Huni Berbasis Ekologi, Informasi dan Teknologi.
Selain itu, implementasi perbaikan tata kelola ini diukur secara kuantitatif dengan persentase kemajuan setiap tahun.
Pemerintah daerah secara aktif melaporkan secara daring dengan mengunggah berbagai dokumen dan bukti-bukti melalui aplikasi yang tersedia di JAGA.ID
Lebih lanjut, dia mengaku butuh peran semua pihak untuk mengawasi, mempercepat maupun mendorong perbaikan.
"Tidak ada jaminan bahwa, dengan tingkat capaian yang tinggi maka korupsi tidak ada sama sekali. Setidaknya implementasi tata kelola yang baik berarti sistem telah bekerja, sehingga bila terjadi korupsi maka oknum-oknum lah yang membuat hal tersebut terjadi," pungkasnya. (B)
Reporter: Sumarlin
Editor: Fitrah Nugraha