Heboh Grup Facebook Fantasi Sedarah Punya 32 Ribu Anggota, Isinya Bikin Geleng Kepala
Reporter
Jumat, 16 Mei 2025 / 2:14 pm
Ahmad Sahroni geram grup Facebook Fantasi Sedarah viral dan jadi sorotan. Foto: Repro MetrotvNews.
JAKARTA, TELISIK.ID - Sebuah tangkapan layar grup Facebook bernama “Fantasi Sedarah” mendadak viral dan menyita perhatian warganet.
Grup ini menjadi pembicaraan hangat di berbagai platform sosial media karena isi percakapan dan topik yang tidak wajar serta menyimpang dari norma sosial maupun hukum yang berlaku.
Fenomena ini menjadi peringatan serius mengenai pengawasan terhadap aktivitas daring yang dapat memicu tindakan berbahaya di kehidupan nyata.
Dalam tangkapan layar yang tersebar luas, terlihat grup tersebut digunakan oleh anggotanya untuk saling berbagi cerita pengalaman terkait hubungan seksual sedarah atau inses.
Bahkan, beberapa unggahan mengungkapkan bahwa tindakan tidak wajar itu dilakukan terhadap anggota keluarga kandung, termasuk anak sendiri. Konten semacam ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga menuai kemarahan publik.
Grup Fantasi Sedarah diketahui memiliki 32.000 anggota sebelum akhirnya menghilang dari platform. Saat berita ini disusun, grup tersebut sudah tidak bisa ditemukan, dan beberapa warganet menyebut grup itu kemungkinan telah berganti nama untuk menghindari pemblokiran atau pelacakan.
Baca Juga: Tak Ada Ampun, Jokowi Tutup Pintu Damai Penggugat Ijazah Palsu
Perubahan nama ini menandakan adanya upaya dari pengelola grup untuk terus mempertahankan aktivitas meskipun mendapat kecaman keras dari masyarakat.
Merespons fenomena ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyampaikan kecaman tegas. Ia meminta aparat penegak hukum dan pemerintah segera turun tangan untuk menindaklanjuti temuan ini.
“Ini sangat menjijikkan. Karenanya saya minta Polisi dan Komdigi telusuri dan tindak para pengelola maupun anggota grup kotor tersebut,” kata Sahroni dalam pernyataan tertulis, seperti dikutip dari MetrotvNews, Jumat (16/5/2025).
Sahroni mendesak agar kegiatan menyimpang dalam grup seperti itu harus segera dihentikan. Ia memperingatkan bahwa jika dibiarkan, fantasi yang dibagikan dalam grup bisa berubah menjadi tindakan nyata yang merugikan banyak pihak.
“Kalau tidak kita hentikan dan sampai fantasinya jadi kenyataan, ini akan menyebabkan pidana kekerasan seksual yang luar biasa menghancurkan korban. Jadi mereka harus dicari, dan dibina secara psikologis, dan kita hentikan mereka sebelum kejadian,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sahroni juga menekankan pentingnya penanganan yang sistematis dan menyeluruh. Ia meminta agar para pelaku penyimpangan seksual semacam ini tidak diberi ruang untuk beraktivitas, baik di dunia maya maupun di kehidupan nyata.
“Dan kalau ada yang tahu di sekitarnya menyimpang seperti ini, wajib dilaporkan. Dengan maraknya kasus kekerasan seksual belakangan ini, saya yakin sudah waktunya kita juga melakukan tindakan pencegahan yang lebih ganas,” ujar Sahroni.
Grup Fantasi Sedarah menjadi sorotan tidak hanya karena isi percakapannya yang menyimpang, tetapi juga karena jumlah anggota yang sangat banyak.
Baca Juga: BKN Warning Kepala Daerah Tak Jadikan Job Fit Alat Penonjoban Pejabat Eselon II
Fakta ini menunjukkan bahwa aktivitas menyimpang secara daring bisa dengan cepat berkembang dan menyebar luas jika tidak segera ditindak.
Dalam beberapa unggahan, tampak narasi yang menggambarkan tindakan hubungan inses terhadap anak kandung, adik, atau anggota keluarga lainnya.
Kasus ini bahkan dikaitkan dengan peristiwa pengiriman jenazah bayi menggunakan jasa ojek online. Bayi tersebut disebut-sebut merupakan hasil hubungan sedarah antara kakak dan adik.
Informasi ini makin memperkuat urgensi dari tindakan aparat untuk segera mengungkap dan membongkar jaringan pelaku inses yang menyalahgunakan platform sosial media sebagai tempat interaksi mereka. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS