Heboh Israel Disebut Sisipkan Narkoba dalam Tepung Bantuan Warga Gaza

Ahmad Jaelani

Reporter

Minggu, 29 Juni 2025  /  10:12 am

Israel disebut-sebut sisipkan narkoba dalam tepung bantuan untuk warga Gaza. Foto: Repro Anadolu Ajansi.

YERUSALEM, TELISIK.ID – Tuduhan serius dilayangkan terhadap pusat bantuan kemanusiaan yang beroperasi di Jalur Gaza. Pemerintah Palestina di wilayah tersebut menyebut ada upaya sistematis untuk merusak masyarakat Gaza melalui bantuan pangan yang tercemar.

Isu ini menjadi sorotan internasional setelah muncul dugaan bahwa tepung bantuan yang dikirim melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF) telah dicampur dengan zat adiktif.

Kantor Media Pemerintah di Gaza menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan yang didistribusikan oleh lembaga GHF, yang diketahui merupakan buatan Amerika Serikat dan Israel, diduga kuat telah dicampur dengan narkoba.

“Kami sepenuhnya memegang pendudukan Israel bertanggung jawab atas kejahatan ini, yang bertujuan menyebarkan kecanduan dan menghancurkan masyarakat Palestina dari dalam,” demikian pernyataan resmi, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (28/6/2025).

GHF sendiri diketahui mulai beroperasi di Jalur Gaza sejak 26 Mei 2025, sebagai satu-satunya jalur distribusi bantuan setelah Israel memblokir seluruh akses bantuan luar ke wilayah itu selama lebih dari dua bulan.

Baca Juga: Israel Hancur Dirudal Iran, Begini Cara Kerja Iron Dome Milik Indonesia NASAMS Jika Diserang

Namun, munculnya dugaan adanya kontaminasi dalam tepung yang dibagikan kepada warga memicu kekhawatiran luas di tengah krisis pangan yang sedang berlangsung.

Seorang apoteker asal Gaza, Omar Hamad, menyebut bahwa jenis narkoba yang ditemukan dalam tepung tersebut adalah Oxycodone, obat penghilang rasa sakit yang kuat dan bersifat adiktif.

“Bahkan terungkap bahwa obat tersebut tidak hanya disembunyikan di dalam kantong tepung, tapi tepungnya sendiri tampaknya telah dicampur dengan zat aditif itu,” tulisnya di akun X pada Kamis pekan ini.

Komite Anti-Narkoba di Gaza merespons cepat dengan mengimbau warga agar lebih waspada terhadap bahan makanan yang mereka terima. Komite tersebut meminta warga untuk memeriksa setiap bantuan, terutama yang berasal dari pusat distribusi yang dibekingi oleh Israel dan AS, serta segera melaporkan jika menemukan zat asing yang mencurigakan.

Baca Juga: Daftar Negara dan Kelompok Sekutu Iran Lawan Geng Amerika-Israel dalam Skenario Perang Dunia ke-3

Di sisi lain, kritik keras juga datang dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyoroti penggunaan pangan sebagai alat tekanan militer terhadap warga sipil. Dalam pernyataan terbarunya, PBB menyebut tindakan Israel sebagai bagian dari agresi yang telah menewaskan ratusan orang.

“Warga Gaza yang kelaparan terus dihadapkan pada pilihan tidak manusiawi: mati kelaparan atau mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan makanan,” kata Kantor HAM PBB dalam catatan tertulisnya.

Menurut data PBB, lebih dari 410 warga Palestina tewas dan sekitar 3.000 lainnya luka-luka akibat tembakan tentara Israel saat mencoba mengambil bantuan kemanusiaan sejak Oktober 2023.

Situasi ini diperparah dengan fakta bahwa hingga Mei 2025, “100 persen populasi” Gaza telah dinyatakan berada “dalam risiko kelaparan” oleh PBB. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS