Ini Alasan Hugua Maju Calon Gubernur Sulawesi Tenggara 2024
Reporter
Jumat, 26 April 2024 / 9:42 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Kesiapan Ir. Hugua untuk maju sebagai calon Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam pemilihan kepala daerah serentak pada November 2024 mendatang, sudah sangat matang.
Untuk membuktikan kesiapannya itu, Hugua telah menjalin komunikasi politik kepada hampir seluruh ketua partai politik dan tokoh-tokoh di Sulawesi Tenggara maupun di Jakarta.
“Doakan ya, semoga segera terkonsolidasi pintu koalisi partai pengusungnya,” kata Hugua saat mengawali keteranganya via Whatsapp, Jumat (26/04/2024).
Hugua mengungkapkan, majunya ia pada pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara bukan ajang untuk mencari kekuasaan. Karena baginya, menjadi gubernur adalah untuk mewujudkan cita-cita nasional daerah Sulawesi Tenggara yang intinya adalah kesejahteraan rakyat.
Baca Juga: PPP Kolaka Utara Buka Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah
“Saya maju di gubernur ini, bukan untuk menjadi penguasa. Tetapi bersama rakyat mewujudkan cita-cita nasional dan cita-cita daerah Sulawesi Tenggara yang intinya kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan yang mendasar adalah masyarakat terbebas dari tekanan hidup, inti dari itu adalah terbebas dari kemiskinan" katanya.
Menurut Hugua, Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Sultra sangat kompleks mulai dari sektor pertanian dan perikanan yang memberi kontribusi sekitar 22 persen dari PDRB, sektor pertambangan sekitar 13 persen dan sektor pariwisata yang tentu mestinya ajaib.
"Saya selalu bilang Sulawesi Tenggara itu 'amazing' dari sektor pariwisata karena ada semuanya di Sultra mulai dari gunung, laut, rawa, sungai, pantai, terumbu karang, air terjuan, flora dan fauna endemik sultra, kuliner, budaya dan semuanya hebat-hebat serta kualitasnya berkelas dunia" lanjutnya.
Menurut Hugua, jika sektor pariwisata berkembang dengan baik maka akan mendorong usaha-usaha lain berkembang dengan pesat, mulai industri kreatif, dinamisasi pasar, kuliner, hotel dan restoran, transportasi, pertanian, perikanan dan lain-lain.
Dari aspek geografis, lanjut Hugua, Sultra adalah pusat Alur Laut Kepulauan Indonesia 3 (ALKI 3) sebagai penghubung utama antara kawasan di Indonesia maupun antar negara-negara yang ada di Benua Asia, Benua Australia dan Benua Amerika.
"Jadi posisi geopolitik Sultra sangat strategis untuk menopang perdagangan dunia. Sehingga Gubernur Sultra kedepan sangat seksi untuk kemajuan ekonomi Sultra dan ekonomi Indonesia, bahkan ekonomi dunia dan tentunya arah APBD ke depan harus mengacu kepada posisi geopolitik itu," tambahnya.
Hugua menambahkan bahwa gubernur adalah wakil pemerintah pusat di daerah menurut UU Nomor 32 Tahun 2014. Oleh karena itu, maka salah satu tugas penting gubernur ke depan adalah menutupi celah fiskal antar kabupaten/kota sesuai dengan visi misi daerah masing-masing sebagai pengeejawantahan tugas desentralisasi dan dekosentrasi yang diemban gubernur.
"Ini yang menjadi kritik saya selama ini bahwa mestinya gubernur membangun berdasarkan prinsip memperkuat jejaring antar daerah kabupaten/kota sebagai daerah otonom," ujarnya.
Maka, kata Hugua, gubernur harus memfasilitasi kabupaten/kota kedalam satu integrasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan visi dan misi Sultra.
Dengan demikian, maka Sultra dapat menetapkan benchmark pembangunan sesuai dengan posisinya sebagai hub ekonomi antar propinsi di Indonesia dan antar benua.
Hugua menyampaikan, peran gubernur Sultra dalam mendorong iklim investasi yang baik, kepastian hukum dan kemudahan berinvestasi di Sultra dapat memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia dan dunia.
Sementara itu, salah seorang tokoh pemuda Wakatobi, Sarman Samara menuturkan, apa yang disampikan Hugua itu bukanlah isapan jempol belaka. Kata-katanya itu telah dibuktikan selama menjadi Bupati Wakatobi.
Baca Juga: Al Munardin Ungkap Alasan Optimis Diusung PDIP dalam Pilkada Muna Barat
Menjadi bupati tak lantas membuatnya menikmati kekuasaan, karena hampir setiap harinya ia selalu memikirkan bagaimana kesejahteraan masyarakat. Ahasil, di masa kepemimpinannya, Wakatobi menjadi kabupaten paling maju di Sulawesi Tenggara, bahkan Wakatobi lebih terkenal dari Sulawesi Tenggara.
"Visi Hugua menjadikan Wakatobi sebagai destinasi pariwisata dunia tak semata-mata tentang membangun brand melancong, lebih jauh lagi ia ingin mewujudkan multi efek ekonomi bagi masyarakat Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko," tambahnya.
Mimpi Hugua itu terbukti, selama memimpin, pertumbuhan ekonomi Wakatobi mencapai 11 persen per tahun. Semua tingkatan masyarakat merasakan manfaatnya. Mulai dari petani, nelayan, pedagang, pengusaha kecil hingga besar, merasakan dampak pariwisata yang maju.
Pariwisata Wakatobi berdampak sangat besar pada ekonomi masyarakat, adanya wisatawan mendatangkan uang bagi warga setempat, petani dan nelayan dapat menjual produknya dengan harga tinggi, omset para pedagang meningkat, pelaku usaha di bidang jasa kebanjiran pelanggan, semuanya hidup. (B)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS