Rusman Sebut Aliran Air Bersih di Kontunaga Bukan Hoax

Sunaryo, telisik indonesia
Selasa, 24 November 2020
0 dilihat
Rusman Sebut Aliran Air Bersih di Kontunaga Bukan Hoax
Cabup Muna, LM Rusman Emba mengetes air bersih di Desa Masalili. Foto: Sunaryo/Telisik

" Kita berpolitik itu harus mengungkapkan fakta, bukan malah menebar fitnah dan pembohongan untuk kepentingan pribadi. "

MUNA, TELISIK.ID - Calon Bupati (Cabup) Muna, LM Rusman Emba meradang. Programnya tentang sistem penyediaan air minum (SPAM) disebut-sebut rival politiknya, tidak jelas alias hoax.

Pasalnya, SPAM yang ada di Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga airnya tidak mengalir.

Menanggapi hal tersebut, Rusmam menegaskan, apa yang digembor-gemborkan rivalnya adalah bentuk pembodohan dan pembohongan.

Bagaimana tidak, masyarakat sudah dapat melihat sendiri faktanya, bahwa air sudah mengalir.

Hanya saja, kata dia, memang belum dilakukan penyambungan pada rumah-rumah warga. Hal tersebut dikarenakan, prosesnya bertahap.

"Jadi kalau ada orang yang katakan SPAM itu bohong, maka terkutuklah orang itu," tegas Rusman saat orasi di depan masyarakat Desa Masalili, Selasa (24/11/2020).

Baca juga: Melirik Masalah Demokrasi di Akhir Masa Kampanye

Bupati Muna yang sedang cuti itu cukup menyayangkan gaya politik para rivalnya yang menggunakan segala macam cara untuk merebut simpati masyarakat.

"Kita berpolitik itu harus mengungkapkan fakta, bukan malah menebar fitnah dan pembohongan untuk kepentingan pribadi," sindirnya.

Persoalan air bersih di Kecamatan Kontunaga, politisi PDIP itu berjanji akan menuntaskan di tahun 2021. Ia akan menganggarkan penyambungan pipa yang masuk ke rumah-rumah warga.

"Biaya penyambungannya semua gratis. Kalau ada yang pungut biaya, laporkan ke pihak berwajib," ujarnya.

Abdul Munir, tokoh masyarakat Kontunaga juga meluruskan isu-isu liar tentang air bersih yang mengalir bersumber dari mobil-mobil tangki yang isi di bak penampungan di puncak Lakude, lalu dialirkan ke pipa-pipa induk di depan rumah warga.

Sehingga isu tersebut tidak benar. Air itu bersumber dari jompi yang ditarik menggunakan mesin ke bak penampungan, lalu didistribusikan ke pipa yang ada di pinggir-pinggi jalan.

"Jadi tidak benar, kalau air yang sudah mengalir itu dari mobil tangki. Air itu bersumber dari jompi," ungkapnya.

Baca juga: Ingin Alumni Pimpin Surabaya, IKBA ITATS Deklarasi Dukung Paslon ErJi

Adapun terkait belum tersambungnya pipa ke rumah warga, itu dikarenakan proses pengerjaannya bertahap. Program SPAM hanya sebatas pembuatan bak penampungan dan penyambungan pipa-pipa distribusi dari tugu Desa Waara, Kecamatan Lohia hingga Desa Liabalano, Kecamatan Kontunaga.

"Untuk penyambungan pipa ke rumah warga, pak Rusman selaku bupati akan melakukan tahun 2021," ujarnya.

Sementara itu, anggota DPRD Muna, Andi Sapri mengaku, program SPAM di Kontunaga bersumber dari pusat. Namun, program tersebut tidak datang begitu saja. Tetapi, semua berkat komunikasi yang dilakukan LM Rusman Emba.  

"Di Pusat itu tidak dikenal Kecamatan Kontunaga. Kalau bukan pak Rusman, tidak mungkin program SPAM ini bisa ada," ujarnya.

Politisi PDIP itu berjanji akan mengawal anggaran penyambungan pipa yang masuk ke rumah warga pada pembahasan APBD 2021.

"Saya akan mengawal apa yang menjadi kebijakan pak Rusman. Insya Allah, 2021 sambungan pipa sudah masuk kerumah warga," pungkasnya. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga