Ini Penyebab Minyak Goreng di Jatim Langka

Try Wahyudi Ary Setyawan

Reporter Surabaya

Selasa, 08 Februari 2022  /  2:53 pm

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawangsa saat di pabrik minyak goreng. Foto: Ist

SURABAYA, TELISIK.ID - Keterlambatan pengiriman dari pihak distributor, dinilai sebagai penyebab kelangkaan minyak goreng di Jawa Timur (Jatim).

Menurut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, kelangkaan minyak goreng seharusnya tidak terjadi, mengingat kebutuhan minyak goreng masyarakat Jatim yang mencapai 59.000 ton/bulan mampu terpenuhi dengan kapasitas produksi pabrik yang mencapai 62.000 ton/bulan. Artinya, terdapat surplus sebesar 3.000 ton.

“Faktanya saat turun ke lapangan, justru didapati banyak toko-toko ritel modern yang juga tidak mendapatkan suplai minyak goreng bahkan sampai satu minggu. Tentunya kondisi ini semakin mempersulit masyarakat yang tidak bisa mendapatkan minyak goreng dengan HET yang sudah ditetapkan pemerintah,” jelasnya, selasa (8/2/2022).

Baca Juga: Mampu Kendalikan Gangguan Kamtibmas, Polsek Katobu Dijadikan Role Mode

Diungkapkan, pihaknya berharap ke depan adanya kerjasama kepada pada para distributor agar bisa mempercepat proses penyaluran minyak goreng subsidi ke seluruh pasar, baik modern, ritel, tradisional, hingga warung-warung kecil.

Mantan Mensos ini mengatakan, jika ada satu bagian yang tersendat atau bermasalah, maka akan mengganggu ketersediaan barang di pasaran.

"Saya rasa kita semua punya kewajiban untuk bisa mengamankan kebijakan Bapak Presiden yang ingin memberikan penguatan daya beli masyarakat," imbuhnya.

Baca Juga: Soal Pembatalan Proyek PLTD di Busel, Dewan Bakal Panggil UKPBJ dan PLN

Seperti diketahui, pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi minyak goreng per 1 Februari 2022. Satu liter minyak goreng curah dihargai RP 11.500. Minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp 13.500 per liter dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp 14.000 per liter. (C)

Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Kardin