Jadi Saksi Perlawanan Rakyat Kolaka, Monumen Gelora Perjuangan Kini Tak Terawat
Reporter Kolaka
Rabu, 08 September 2021 / 10:18 am
KOLAKA, TELISIK.ID - Monumen Gelora Perjuangan rakyat Kolaka yang terletak di simpang tiga Kelurahan Sabilambo, Kecamatan Kolaka ini tak terawat dengan baik.
Monumen Tugu Gelora Perjuangan itu terakhir kali direnovasi pada tahun 2008 silam, hingga kini monumen tersebut hampir tidak pernah lagi dibersihkan atau dirawat.
"Iya, kalau saya tidak salah Tugu Gelora Kolaka ini terakhir dulu diperbaiki, direnovasi tahun 2008," kata Narjin (36), salah seorang warga Kelurahan Sabilambo, Rabu (8/9/2021).
Sampai saat ini, sebagian puncak monumen Gelora Perjuangan terlihat kumuh. Demikian pula hampir seluruh dinding mulai ditumbuhi tumbuhan belukar liar yang muncul di sela ubin.
Bukan hanya itu, bahkan relief yang menggambarkan situasi pertempuran, juga sudah sangat kotor terbungkus debu dan kotoran lainnya.
Kondisi memprihatinkan terlihat pula pada pagar pembatas yang tidak lagi terawat, serta bekas tempelan striker atau pamflet yang makin memperburuk penampakan bangunan tersebut.
Baca Juga: Diprotes Nelayan, Proyek Pemerintah Pusat di Wakatobi Tidak Sesuai Rencana Awal
Baca Juga: Diprotes Nelayan, Proyek Pemerintah Pusat di Wakatobi Tidak Sesuai Rencana Awal
Andi Mirwan (56), warga yang tinggal di sekitaran Tugu Monumen, kepada Telisik.id mengungkapkan, Monumen Perjuangan tersebut sebagai gambaran kisah heroik perjuangan rakyat Kolaka mempertahankan kemerdekaan dari para penjajah serta sekutu.
Monumen tersebut awalnya dibangun pada masa kepemimpinan Bupati Kolaka kedua, Letkol Lappase pada tahun 1970-an.
Di simpang tiga Sabilambo inilah beberapa pertempuran antara pejuang Kolaka melawan tentara sekutu terjadi, yang mencapai puncaknya pada 19 November 1945, yang ketika itu pasukan pimpinan Andi Kasim menghadang konvoi tentara sekutu yang membawa tawanan tentara Jepang dari Pomalaa. (B)
Reporter: Muh Sabil
Editor: Haerani Hambali