Upah Pekerja dan Bahan Materil Belum Dibayar, Talud di Muna Barat Terancam Dibongkar

Putri Wulandari, telisik indonesia
Selasa, 12 Maret 2024
0 dilihat
Upah Pekerja dan Bahan Materil Belum Dibayar, Talud di Muna Barat Terancam Dibongkar
Talud sepanjang 800 meter di Sinar Surya-Bampres Kecamatan Tiworo Selatan terancam dibongkar akibat bahan materil dan upah gaji belum dibayarkan. Foto: Ist.

" Pekerja proyek talud Sinar Surya-Bampres Kecamatan Tiworo Selatan, keluhkan upah yang belum terbayarkan. Talud sepanjang 800 meter itu pun terancam bakal dibongkar "

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Pekerja proyek talud Sinar Surya-Bampres Kecamatan Tiworo Selatan, keluhkan upah yang belum terbayarkan. Talud sepanjang 800 meter itu pun terancam bakal dibongkar.

Diketahui, proyek talud sepanjang 800 meter itu bersumber dari APBD Perubahan tahun 2023 telah selesai dikerjakan. Namun pihak kontraktor belum membayar harga bahan material berupa batu, pasir, serta upah pekerja tukang.

Hal ini dibenarkan oleh salah satu pekerja, La Ode Sida. Menurutnya, pekerjaan talud itu telah selesai dikerja sebelum menyeberang tahun 2024, tetapi hak pekerja belum terbayarkan.

Ia menyebut, untuk harga bahan material yang belum dibayarkan sebanyak 23 ret pasir dengan harga Rp 650 ribu per ret, kemudian 39 ret batu dengan harga Rp 600 ribu.

Baca Juga: Ini Kader Nasdem Potensial Jadi Calon Bupati Muna Barat

Selain itu, ongkos kerja yang belum dibayar Rp 21 juta. Jadi untuk total keseluruhan adalah Rp 59.350.000 atau Rp 59 juta lebih, serta harga penyewaan mobil samping, kontrak mobil pick up dan harga sewa rumah.

"Jadi sisa yang belum dibayar itu masih banyak sekali, masih ada sekitar Rp 60 juta,” ujarnya, Selasa (12/3/2024).

Ia mengatakan, terkait keluhannya itu telah berkoordinasi dengan pihak dinas terkait, namun hingga saat ini belum diberikan titik terang sehingga pekerja mengancam akan membongkar kembali talud tersebut.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pengaduan di pihak kepolisian dalam hal ini di Pospol Maginti.

Ia mengaku, kontraktor pekerjaan Talud bernama La Bani. Tetapi berdasarkan informasi yang didapat, lagi sakit dan selama pekerjaan berjalan hingga selesai dipercayakan sama anaknya, La Adi, selaku pelaksana kegiatan proyek.

Namun, pihaknya masih berupaya mencari pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pekerjaan proyek tersebut. Karena terakhir saat komunikasi dengan La Adi (kontraktor) melalui telepon seluler, untuk semua harga bahan sudah diselesaikan melalui pengawas pekerjaan.

Baca Juga: Ketua DPRD Muna Barat Terdepak dari Kursi Pimpinan

Meskipun demikian, dirinya masih menduga ada permainan antara kontraktor dan pengawas, bahkan PPK kegiatan. Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan hak pekerja sudah berjalan dua bulan terakhir hanya saja sampai saat ini mereka belum dibayarkan.

Saat dikonfirmasi, kontraktor proyek pekerjaan talud, La Adi mengaku sudah menyelesaikan semua melalui pengawas lapangan yang ditunjuknya langsung.

“Sudah semua dibayarkan. Setelah pencairan itu hari (5 Januari 2024) saya langsung selesaikan itu melalui pengawas. Kalau persoalan belum dibayar itu nanti ketemu saja pengawasnya,” ucapnya.

Tim Telisik.id sudah mencoba untuk menghubungi pengawas pekerjaan talud tersebut. Namun hingga berita ini dibuat, pihak pengawas belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan terkait upah pekerja dan utang bahan materil. (B)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga