Jokowi Kecam Serangan Israel Tewaskan 500 Orang, Menlu Retno Khawatir Kondisi Ribuan TNI di Lebanon

Ahmad Jaelani

Reporter

Rabu, 25 September 2024  /  8:06 pm

Jokowi menegaskan komitmen Indonesia dalam upaya meredakan konflik, serta menjaga keselamatan warga negaranya. Foto: Instagram @jokowi

JAKARTA, TELISIK.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras serangan udara yang dilancarkan Israel ke Lebanon, yang telah menewaskan lebih dari 500 orang. Serangan besar-besaran ini terjadi sejak awal pekan dan menyebabkan kematian ratusan warga sipil serta kerusakan yang meluas.

Jokowi menyerukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara dunia untuk segera merespons dan mengambil tindakan guna menghentikan eskalasi kekerasan di wilayah Timur Tengah.

Jokowi menyampaikan bahwa tindakan cepat dari komunitas internasional sangat dibutuhkan untuk mencegah bertambahnya korban jiwa akibat serangan ini.

“Indonesia mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon,” kata Jokowi dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (25/9/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Lebanon pasca serangan yang semakin mengkhawatirkan.

Baca Juga: Masa Kampanye Pilkada Serentak Resmi Dimulai Hari Ini

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengungkapkan kekhawatirannya terkait keselamatan personel TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon.

Retno menyatakan bahwa terdapat 1.232 personel TNI yang saat ini bertugas di bawah naungan UNIFIL, dan ia mendesak semua pihak yang berkonflik untuk menjaga keselamatan para penjaga perdamaian tersebut.

“Indonesia mendesak penghormatan terhadap keselamatan para peacekeeper (penjaga perdamaian, red) UNIFIL di Lebanon,” tegas Retno dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Serangan udara Israel yang terjadi dalam kurun waktu 48 jam terakhir telah mengakibatkan kematian lebih dari 558 orang, sementara ribuan lainnya mengalami luka-luka.

Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan kelompok milisi Hizbullah dan fasilitas persenjataannya. Sebagai balasan, Hizbullah meluncurkan rudal ke arah pangkalan udara Israel serta menyerang fasilitas angkatan laut dengan menggunakan drone.

Kondisi semakin memanas ketika Hizbullah meluncurkan lebih dari 100 roket ke wilayah utara Israel pada Minggu (22/9/2024), sebagai respons atas serangan udara Israel yang menewaskan seorang komandan militer Hizbullah di Beirut.

Situasi semakin genting setelah terjadi ledakan ribuan perangkat elektronik di berbagai wilayah Lebanon yang menewaskan 39 orang dan melukai hampir 3.000 lainnya.

Hizbullah menuding Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut, namun Israel memilih bungkam. Sejumlah negara, termasuk Indonesia, mengecam keras serangan Israel yang telah menewaskan banyak anak-anak dan warga sipil lainnya.

Baca Juga: DPR Sebut Anggaran Pilkada Ulang dari Kekalahan Lawan Kotak Kosong Masih Tanggung Jawab APBN

Retno Marsudi menambahkan bahwa kekerasan yang terjadi di Timur Tengah harus segera dihentikan, dan komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, perlu mengambil langkah tegas untuk mengurangi ketegangan.

“Penindasan rakyat Palestina adalah akar permasalahan konflik, dan perdamaian di Timur Tengah tidak akan pernah dicapai tanpa keadilan untuk Palestina,” kata Retno dalam pernyataannya.

Pemerintah Indonesia juga telah meningkatkan status kewaspadaan di Lebanon menjadi Siaga 1 sejak Agustus 2024. Status ini sebelumnya hanya berlaku untuk wilayah Lebanon Selatan sejak Oktober 2023, namun kini mencakup seluruh wilayah negara tersebut.

Kementerian Luar Negeri Indonesia juga melarang sementara waktu perjalanan ke negara-negara yang tengah berkonflik, termasuk Lebanon, Iran, Israel, dan Palestina.

WNI yang berada di kawasan konflik diimbau untuk selalu waspada dan menjauhi area rawan serta membatasi perjalanan yang tidak mendesak. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS