Kampanye Bermasker Masif, Jatim Bebas Zona Merah COVID-19

Try Wahyudi Ary Setyawan

Reporter Surabaya

Rabu, 07 Oktober 2020  /  8:37 pm

Peta penyebaran zona COVID-19 Jatim. Foto: Ist.

SURABAYA, TELISIK.ID - Kampanye bermasker dan Operasi Yustisi secara massal yang terus digelar di Jawa Timur (Jatim) membuahkan hasil.

Satuan Gugus Tugas COVID-19 Nasional mengumumkan Jatim terbebas dari zona merah COVID-19.

Dari data yang ada 38 kabupaten/kota seluruh Jatim, 28 wilayah dinyatakan berkategori orange atau resiko sedang. Sedangkan 10 sisanya terkategori zona kuning atau resiko rendah.

"Alhamdulillah, sore hari ini Satuan Gugus Tugas COVID-19 Nasional mencatatkan bahwa Jatim sudah bebas dari zona merah," tulis Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawangsa di akun instagram pribadinya  yang diunggah pada Selasa (6/10/2020) malam.

Baca juga: Tolak UU Cipta Kerja, Mahasiswa Blokir Jalur Gowa-Makassar

Gubernur Khofifah mengatakan, penggunaan masker yang masif dan serentak, terbukti mampu menurunkan kurva penambahan kasus COVID-19 di berbagai Negara. Di samping itu, apabila 600 persen saja populasi mau pakai masker, Rate of Transmission atau tingkat penularan bisa turun dibawah satu .

"Oleh karena itu, kita adopsi gagasan yang telah scientifically proven ini di Jawa Timur,” tuturnya di Surabaya, Rabu (7/10/2020)

Khofifah menyebut, dalam satu bulan terakhir, penanganan COVID-19 di Jatim difokuskan kepada perubahan perilaku dengan kampanye penggunaan masker yang massif oleh para tokoh diikuti dengan Operasi Yustisi yang tidak hanya memberikan hukuman, tetapi juga memberikan reward kepada masyarakat yang patuh protokol kesehatan.

"Saya setiap weekend bersama tim dari Forkopimda, Pangdam, Kapolda,  bupati, wali kota juga pimpinan instansi vertikal seperti BI, BPN, OJK dan para survivor COVID-19 bergantian untuk keliling kabupaten dan kota di Jawa Timur terjun langsung kepada masyarakat dengan cara gowes untuk menyampaikan ajakan "Pakai Masker" sambil membagikan masker gratis dan sembako untuk mengapresiasi kepatuhan mereka kepada protokol kesehatan,” tandas mantan Mensos ini. (C)

Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Kardin

TOPICS