Kelangkaan Solar Berlarut, DPRD Kendari Segera Minta Erick Thohir Ganti Bos Pertamina Sulawesi Tenggara
Reporter
Rabu, 03 Agustus 2022 / 11:07 am
KENDARI, TELISIK.ID - Tak perlu lagi ada Rapat Dengar Pendapat (RDP). Komisi III DPRD Kota Kendari sudah gerah. Beberapa kali RDP dengan pihak Pertamina, belum juga ada titik temu terkait persoalan kelangkaan BBM.
BBM khusunya jenis solar masih menjadi persoalan di Kota Kendari. Lihat saja di sejumlah SPBU Kota Kendari, truk yang mengantre solar harus menunggu hingga berjam-jam, bahkan tidak jarang berhari-hari.
Senin (1/8/2022) puluhan sopir truk kembali berunjuk rasa di DPRD Kota Kendari memprotes dugaan penimbunan solar subsidi. Para sopir yang tergabung dalam Persatuan Sopir Truk (Persot) meminta pemerintah mengawasi dan melarang truk penimbun solar subsidi yang mengantre.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali dalam pemberitaan menyarankan masyarakat untuk melapor ke nomor Pertamina apabila ada oknum yang menimbun BBM jenis solar. Hal ini menanggapi unjuk rasa yang dilakukan puluhan sopir truk di kantor DPRD Kota Kendari.
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik geram membaca pernyataan tersebut. Rajab mengatakan, dengan menyarankan masyarakat untuk melapor sama saja Pertamina melepas tanggung jawabnya.
Baca Juga: Dinilai Kumuh dan Biang Macet, Sejumlah PKL di Area Mall Mandonga Dibersihkan
Rajab mengungkapkan, sebagai leading sektor persoalan minyak di Sulawesi Tenggara khususnya di Kota Kendari, ketika Pertamina memeriksa SPBU, Pertamina pasti akan menemukan apakah ada oknum yang menimbun BBM atau tidak. Semua yang dikeluarkan SPBU terekam di mesin SPBU dan Pertamina tahu berapa kuota BBM yang disalurkan ke SPBU.
Mestinya Pertamina melakukan pemeriksaan ke SPBU sebagai bentuk tanggungjawabnya bukan malah meminta masyarakat untuk melapor.
DPRD tidak ingin persoalan ini berlarut-larut dan masyarakat dirugikan. Makanya DPRD akan melakukan langkah tegas dengan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN terkait persoalan yang terjadi, sekaligus meminta Menteri BUMN Erick Thohir mengganti bos Pertamina wilayah Sulawesi Tenggara dengan yang lebih baik dalam melakukan pengawasan.
"Karena dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya di dalam melakukan pengawasan saya pikir tidak jalan. Jujur bahwa saya akan terus bersama masyarakat karena RDP di Kota Kendari terhadap kelangkaan BBM sudah sangat banyak bahkan saya pernah pimpin RDP-nya," kata Rajab, Rabu (3/8/2022).
Sebelumnya, Ketua Persot, Ramlan Djen Usman mengaku saat berunjuk rasa di DPRD Kota Kendari bahwa dari pantauan mereka, aksi pengisian solar subsidi dengan tangki rakitan sudah berjalan sekira dua tahun, namun belum juga ada tindakan.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Kota Kendari Berbagai Tips Pilih Makanan Aman dan Halal
Dalam aksinya itu mereka menyampaikan 12 tuntutan, di antaranya meminta penghentian penggunaan nomor antrean solar karena banyaknya permainan curang antara petugas SPBU dan penimbun solar subsidi.
"Kami menolak pemakaian solar subsidi untuk truk kontainer, kami juga meminta pembatasan pengisian solar untuk kendaraan tertentu," ungkap para sopir dalam tuntutannya.
Menurut Ramlan, jika tidak dibatasi, sangat rawan penyelewengan karena masih banyak mobil yang ikut antrean memiliki tangki modifikasi yang bisa memuat solar hingga satu ton. (B)
Penulis: Musdar
Editor: Haerani Hambali