Kendari Undercover: Kisah Pilu PSK Rela Menjual Cinta demi Biaya Pengobatan Sang Ibu

Ibnu Sina Ali Hakim

Reporter

Senin, 22 Maret 2021  /  8:37 am

Ilustrasi PSK yang menawarkan jasanya kepada pria hidung belang. Foto: Repro google.com

KENDARI, TELISIK.ID - Demi biaya pengobatan sang bunda, Andini (nama disamarkan) rela menjajakan diri kepada pria hidung belang.

Tiap malam Ia mangkal di pelataran taman sisi barat Kota Kendari. Dengan tampilan rok mini terbuka, tampak Andini tengah menunggu pelanggan yang menginginkan jasanya.

Meski rintik hujan membasahi wajah manisnya kala itu, Ia tak memperdulikannya. Dalam kesempatan itu pula media ini pun mendekat serta mencoba ngobrol dengannya.

Malam itu Minggu (21/3/2021) tepat pukul 23:30, Andini mencurahkan kisahnya. Ia mengaku rela bekerja seperti itu untuk membantu sang bunda yang sedang sakit.

"Mamaku sakit Kak, adikku juga sekolah. Saya anak pertama siapa yang mau lihat mereka kalau bukan saya," ucap wanita itu dengan mata berkaca-kaca.

Sementara sang ayah, tambahnya, telah lama meninggal akibat penyakit gula yang dideritanya. Dengan demikian, Ia pun harus menggantikan peran ayahanda untuk mencari nafkah. Itulah sebabnya dia terpaksa menjajakan cinta demi menghidupi keluarga.

Andini mengaku sudah enam bulan lamanya bekerja sebagai PSK. Ia juga tak pernah menyangka akan terjun di dunia seperti ini.

Baca juga: Nikita Mirzani Rombak Penampilan Demi Pacar Barunya

Sebelum menjadi PSK, Ia sempat membantu ibunya membuka usaha warung makan di depan rumah.

Namun, di saat sang bunda terbaring lemah dan membutuhkan biaya pengobatan, Ia pun harus putar otak menggantikan posisi ibunya sebagai tulang punggung keluarga.

Terlebih saat ini, Ia juga memiliki adik-adik yang masih sekolah dan membutuhkan banyak biaya.

"Tiga adikku, satu SMA, dua orang masih SD," katanya.

Andini yang hanya tamatan SMA mengaku tidak selamanya akan bekerja sebagai PSK.

"Ndak maulah begini terus, saya juga mau hidup seperti orang biasa," ujarnya.

Selain mangkal, Andini juga menawarkan jasanya melalui media sosial. Penghasilannya dari pekerjaan ini bisa mencapai Rp 1 juta tiap malam.

"Paling rendah Rp 500 ribu durasinya 2 jam," tutupnya. (A)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

TOPICS