Kepala Inspektorat Kendari, Sri Yusnita: Pemimpin Tidak Hanya Harus Cerdas Tetapi juga Bermoral

Erni Yanti

Reporter

Rabu, 13 Agustus 2025  /  9:10 pm

Kepal Inspektorat Kota Kendari, Sri Yusnita. Foto: Erni Yanti/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Di balik setiap pencapaian besarnya, ada perjalanan panjang dan kerja keras yang jarang terlihat dari diri Sri Yusnita, yang sudah mendedikasikan dirinya selama bertahun-tahun sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Sri Yusnita membuktikan bahwa perempuan mampu memimpin dengan integritas, tanpa kehilangan perannya sebagai ibu dan perempuan yang berdaya.

Perjalanan karier Sri Yusnita di pemerintahan dimulai sejak 2008 sebagai Kepala Seksi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kendari.

Tak butuh waktu lama, pada 2009 ia diangkat sebagai Subkoordinator Perbendaharaan di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Kariernya terus menanjak, hingga dipercaya menjabat Kabid Tata Usaha dan Keuangan, dan kemudian Kabag Administrasi Pembangunan yang membawahi Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan LPSE.

Baca Juga: Sosok Bripka ML Mesum dengan Tahanan Wanita dalam Rutan hingga Tiga Kali, Pernah Dihukum Rebut Istri Orang

“Setelah menjadi Kabag selama empat tahun, saya kemudian dipercaya memimpin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) pada akhir 2017,” kenangnya, Rabu (13/8/2025).

Ketika memimpin DPMPTSP, pada awal 2019, instansi meraih penghargaan sebagai PTSP Terbaik se-Indonesia Timur, berkat kualitas layanan publik yang prima.

Capaian itu menjadi batu loncatan yang mengantarkannya menjabat sebagai Kepala Bapenda Kota Kendari pada akhir 2019, menggantikan pejabat sebelumnya.

Setelah sempat memimpin Dinas Perpustakaan di tahun 2022, Sri Yusnita kemudian dilantik sebagai Inspektur Kota Kendari pada 2023, posisi yang diembannya hingga kini.

Di tengah kesibukannya sebagai pejabat publik, Sri Yusnita tidak melupakan pentingnya pendidikan. Ia telah menyelesaikan pendidikan doktor (S3) di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia pada tahun 2022.

“Kompetensi itu penting. Jangan berharap posisi hanya karena faktor X atau kedekatan. Itu hanya bonus. Kalau kita tidak punya knowledge, skill, attitude yang baik, maka kita tidak akan bertahan dalam posisi apa pun,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa seorang perempuan harus mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin, dengan memperkuat kualitas diri dan terus belajar.

Sebagai seorang ibu dari dua anak dan kepala keluarga sejak suaminya wafat, Sri Yusnita memahami tantangan perempuan dalam menyeimbangkan karier dan kehidupan pribadi. Baginya, manajemen waktu adalah kunci.

Baca Juga: Menangkan Gugatan Lingkungan Morosi Melawan PT OSS, Ini Profil Direktur Walhi Sultra Andi Rahman

“Ketika di kantor, kita harus total menjalankan tugas, karena kita digaji oleh negara. Tapi di luar itu, saya tetap menjalankan peran sebagai ibu. Keduanya harus berjalan beriringan,” tuturnya.

Sri Yusnita juga memberi pesan penting kepada perempuan-perempuan Indonesia agar tidak merasa rendah diri atau terpinggirkan.

“Berdaya bukan berarti mengalahkan laki-laki. Tapi mampu menempatkan diri dengan benar, berkarya, dan tetap menjalankan fungsi sebagai ibu. Kita harus percaya diri dan memegang nilai moral dalam setiap langkah,” ujarnya.

Bagi Sri Yusnita, seorang pemimpin, khususnya perempuan, tidak hanya harus cerdas tetapi juga bermoral.

“Sepandai apapun, kalau tidak punya integritas dan moralitas, tidak akan bertahan. Moral itu fondasi utama,” pungkasnya. (C)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS