Kisah Destri, Remaja Berparas Cantik Asal Konsel yang Pilih Masuk Islam

Hamka Dwi Sultra

Reporter Konawe Selatan

Minggu, 12 Juli 2020  /  7:58 pm

Khodijah Destri Natalia. Foto: Hamka Dwi Sultra/Telisik

KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Memilih menjadi seorang muslim atau mualaf merupakan salah satu nikmat yang dikaruniakan oleh Allah SWT kepada hambanya.

Ada banyak alasan mengapa seseorang yang terlahir Non muslim memutuskan untuk menjadi seorang mualaf atau memeluk agama Islam. Diantaranya karena pernikahan, mendapat hidayah atau karena dari belajar dan menemukan secara keilmuan.

Dalam hadist Rasulullah SAW telah dijelaskan beberapa keutamaan bagi mereka yang terlahir Non muslim lalu menempuh jalan memeluk Islam.

"Jika seorang hamba masuk Islam, lalu Islamnya baik, Allah menulis semua kebaikan yang pernah dia lakukan dan dihapus darinya semua keburukan yang pernah dia lakukan. Kemudian setelah itu ada balasan yang adil, yaitu satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat sampai 700 kali lipat. Adapun satu keburukan dibalas dengan sama, kecuali Allah azza wa jalla mengampuninya," hadist riwayat Nasai, nomor 4998.

Seperti yang dirasakan oleh seorang remaja perempuan berparas cantik yang berdomisili di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) ini. Tepatnya diusia 18 tahun memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.

Setelah memilih masuk Islam, remaja yang murah senyum itu kerap disapa Destri Natalia Lestari, kini mengubah namanya menjadi Khodijah Destri Natalia Lestari.

"Saya memutuskan untuk menjadi mualaf di tahun 2020 ini," ujar Destri kepada Telisik.id, Minggu (12/7/2020).

Baca juga: Bupati Nganjuk, Satu dari Seribu

Destri mengatakan, berangkat dari rasa penasaran karena terlahir di lingkungan yang mayoritas muslim dan ia dibebaskan untuk belajar apapun keyakinannya, sejak saat itu ia mulai membuka dan mempelajari Al-Quran dan mulai belajar tentang Islam dari Youtube.

"Pertama hanya baca buku terkait mukjizat dan inti-inti Al-Quran yang ada di buku bacaan, dan lanjut nonton di Youtube seputar Islam," ucapnya.

Bicara soal keyakinan, tambah Destri, bukan persoalan gampang tapi perlu pertimbangan yang matang untuk memilih. Dan ia merasa beberapa kali mendapat hidayah dari Allah SWT melalui mimpi dan hidayah secara langsung.

"Saya pernah bermimpi ketemu sama seseorang yang besar dengan wajah samar dan dia membisikkan sesuatu ke saya. Setelah itu, saya bermimpi lagi diajak oleh seseorang berpakaian putih, bersih dan bercahaya saya diperlihatkan suatu tempat semua orang menangis kesakitan saat diperdengarkan suara Adzan dan saya langsung dibawa ke sebuah pintu, saya lihat ada dua penjaga mukanya bercahaya. Dia sampaikan belum waktunya saya sampai ke sana karena masih banyak sesuatu yang belum saya kerjakan," cerita Destri sembari meneteskan air matanya.

Setelah kejadian itu, Destri mengaku kerap mendapat hal yang menurutnya ganjil.

"Pernah juga dihari Jumat saya membersihkan Musholah, tiba-tiba di langit saya lihat ada yang tersenyum manis ke saya, saya tidak tau itu apa yang jelas bukan awan," tambah Destri.

Destri merasa, semakin belajar tentang Islam keingin tahuannya semakin besar. Saat ini, Destri masih dalam tahapan pendalaman menjalankan kewajiban untuk menuju hijrah.

"Ketika selesai shalat atau berdoa ada perasaan lega dan tenang ketika dilakukan dengan sungguh-sungguh," pungkasnya.

Reporter: Hamka Dwi Sultra

Editor: Kardin