Kisah Siswa SMP di Kendari, Dalam Dekapan Malam dan Bak Sampah

Nuhruddin

Reporter

Senin, 20 September 2021  /  5:37 pm

RN bersama adik kecilnya ketika mengais sampah di bak sampah di Jl. Jenderal Ahmad Yani. Foto: Nuhruddin/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Kehidupan tidak selalu berpihak. Seringkali kehidupan menjumpai dengan dua wajah, wajah kebahagiaan atau bahkan wajah penderitaan.

Setiap orang merespon kehidupan dengan cara dan perasaan yang berbeda. Bahkan di tengah derita, masih ada saja orang-orang yang bersyukur atas hidupnya.

Perasaan inilah yang mewujud dalam senyum dan tatap mata RN, siswi kelas VIII di salah satu SMP di Kota Kendari.

Saat dijumpai Telisik.id, gadis kecil itu sedang memulung bersama teman dan adik kecilnya dalam bak sampah, di Jl. Jenderal Ahmad Yani, Minggu malam (19/9/2021).

RN mengaku memulung sejak kecil untuk membantu kedua orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Dari kelas 1 ji, kita dari kecil. Saya bantu orang tuaku," ujar RN dengan polosnya.

Baca juga: Ojek Perahu, Memilih Bertahan di Bawah Megahnya Jembatan Teluk Kendari

Baca juga: Butuh Uluran Tangan, Bocah Buteng Idap Pembengkakan Kepala dan Badan Membengkok

Lebih lanjut, ia menjelaskan, dirinya hanya memulung saat malam dan setelah pulang dari sekolah. Gelap malam selalu memeluk dan menemani langkanya dalam mengais sampah yang dapat dijual kembali.

"Setiap hari, setiap malam ji. Sampai tengah-tengah malam ji," katanya.

Tetapi menurutnya, peluk malam tidak membuatnya takut dan gentar untuk tetap bekerja mengais sampah.

Selain itu, kata dia, pendapatan dari mengais sampah tidak berkepastian. Tetapi walau seperti itu, ia tetap bersyukur.

"Kadang-kadang dapat, biasanya tidak juga. Kadang-kadang kita tidak tau kapan kita jual," jelas RN.

Untuk diketahui, selain memulung, ia dan keluarga juga terkadang berdagang sayur-sayuran.

"Bukan cuma ini kita kerja, biasa kita menjual juga, jual jagung, jual sayur," pungkasnya. (C)

Reporter: Nuhruddin

Editor: Fitrah Nugraha