Kisah Wanita Paruh Baya Menjual di Pelabuhan dengan Berkeliling

Erni Yanti

Reporter

Sabtu, 13 Juli 2024  /  12:00 am

Senyum Ikhlas Ibu Ngai saat menjual daganganya di Pelabuhan Kendari-Langara. Foto: Erni Yanti/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Diantara hiruk pikuk pelabuhan yang ramai, seorang wanita paruh baya dengan kerutan di wajahnya yang ramah terlihat sibuk menjajakan dagangannya, Jumat (12/7/2024).

Kaki yang telah lelah membawanya berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya, menawarkan berbagai macam aneka makanan kepada para penumpang dan awak kapal.

Namanya Ibu Ngai (60). Meski usianya sudah lebih dari setengah abad, namun semangatnya untuk mencari nafkah tidak pernah padam.

Setiap hari, Ibu Ngai bangun pagi ditemani sang anak untuk mempersiapkan dagangannya. Bermodalkan keranjang kecil yang dijadikan tempat dagangannya dan tas usang untuk menyimpan uang, Ibu Ngai memulai perjalanannya menuju pelabuhan.

Baca Juga: Pantang Menyerah, Lansia di Kendari Ini Jualan Bakpao Keliling di Usia Senja

Pelabuhan Kendari-Langara menjadi tempatnya mencari nafkah selama bertahun-tahun. Di sanalah Ibu Ngai bertemu dengan berbagai macam orang, dari para pelaut yang tangguh hingga para penumpang yang ingin berpergian. Setiap interaksi dengan mereka selalu memberikan cerita dan pengalaman baru bagi Ibu Ngai.

Meskipun dagangannya tidak selalu laku, Ibu Ngai tidak pernah mengeluh. Dia selalu bersyukur atas rezeki yang diterimanya.

Baginya, yang terpenting adalah dia bisa bekerja dengan jujur dan halal untuk menghidupi keluarga dan membiayai anaknya.

Saat bertemu dengan tim Telisik.id, ia menceritakan sejak pagi hingga siang dagangannya belum laku. Meski kadang ia harus keliling di pasar Sentral Kota Lama untuk menghabiskan dagangannya.

"Belum ada yang laku nak, dari pagi saya keliling sampai siang, cuaca juga hujan," ucapnya sembari memandangi keranjang jualannya yang belum berkurang sedikitpun.

Baca Juga: Kisah Ibu Halias, Berjualan Pisang Sambil Menemani Anak Belajar di Pinggir Jalan Kendari

Tiba-tiba salah seorang perempuan menghampirinya, dengan senyum hangat ia menawarkan dagangan. Perempuan bernama Nila itu membeli beberapa porsi nasi yang sudah dilengkapi lauk pauk.

"Saya sedih liat ibu itu dari tadi keliling menawarkan jualannya tapi tidak ada yang beli, karena para penumpang juga belum ramai," ungkap Nila.

Sementara salah seorang penumpang, Agus mengaku turut sedih melihat perjuangan Ibu Ngai yang seharusnya di usianya yang sudah rentan itu berisitirahat di rumah, namun harus tergopoh-gopoh dengan jualannya berkeliling.

"Biasanya saya liat keliling di pelabuhan ini walaupun lagi hujan, sambil pegang keranjang jualannya, sedih kasihan mana jauhnya tempat tinggalnya. Saya berharap saja semoga orang tua seperti itu mendapatkan bantuan dari orang-orang baik," ucapnya (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS