Kisah Ibu Halias, Berjualan Pisang Sambil Menemani Anak Belajar di Pinggir Jalan Kendari

Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 28 Juni 2024
0 dilihat
Kisah Ibu Halias, Berjualan Pisang Sambil Menemani Anak Belajar di Pinggir Jalan Kendari
Seorang ibu menjual pisang di pinggir jalan untuk menghidupi anak-anaknya, Terlihat duduk ditemani sang buah hati. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Kuat dan penuh kasih, itulah gambaran seorang ibu bernama Halias (36) yang menjadi tulang punggung keluarga, sebagai penjual pisang di pinggir jalan H Alala Kendari bersama anaknya "

KENDARI, TELISIK.ID - Kuat dan penuh kasih, itulah gambaran seorang ibu bernama Halias (36) yang menjadi tulang punggung keluarga, sebagai penjual pisang di pinggir jalan H Alala Kendari bersama anaknya.

Ia menjadi tulang punggung keluarga demi memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berjualan pisang di pinggir jalan bersama anaknya.

Karena keterbatasan modal, Halias memilih berjualan pisang saja. Hal itu dilakukan karena menurutnya, menjual pisang sebagai usaha yang cocok dan tidak membutuhkan modal banyak.

Meski dengan keuntungan sedikit, ia rela bekerja keras demi menghidupi anak-anaknya, bahkan rela menempuh jalanan dan terpapar cuaca demi mendapatkan penghasilan.

Baca Juga: Mengais Rezeki di Balik Tumpukan Sampah TPA Puuwatu Kendari

Setiap hari mulai pukul 14.00, ia berangkat dari rumahnya di Kabupaten Konawe diantar oleh salah seorang kerabatnya di Kota Kendari untuk menjual pisang-pisangnya.

Sebelum menjual pisang di pinggir jalan, ia mulai dengan berkeliling terlebih dahulu dari rumah ke rumah untuk menjual pisangnya agar cepat laku.

Setelah pukul 18:00 ia kembali duduk di pinggir jalan hanya beralaskan karung untuk menjajakan pisang-pisangnya yang belum laku saat dijual keliling.

Dengan segenap kekuatannya, setiap hari ia membopong pisang-pisang yang dijualnya itu bersama anak-anaknya yang selalu menemani berjulan.

Bertambah rasa lelah, jika sang anak tidak mampu berjalan mengikutinya, ia pun harus menggendong bersamaan dengan pisang-pisangnya yang belum laku.

Disampaikan itu, rasa lelah Halias tak pernah ia tampakkan dihadapan anak-anaknya. Ia selalu menampakkan senyum agar anak-anaknya tidak ikut merasa sedih melihat apa yang dihadapi sang ibu.

Dibalik kesabaran menemani sang ibu berjuang dan keinginan belajar yang kuat, sang anak membawa buku-buku dan pulpen untuk belajar.

Sembari menanti pembeli, terlihat sesekali Halias menata pisang-pisang jualannya, juga mengajar anaknya menulis dan menggambar.

Baca Juga: Kisah Nandar, Banting Tulang Jadi Kuli hingga Jual Siomay Demi Nafkahi Keluarga

Salah seorang pembeli, Sinta mengatakan, kegigihan dan ketangguhan seorang ibu dalam menghadapi situasi sulit meski harus berjualan di pinggir jalan perlu menjadi inspirasi.

"Melihat ibu itu turut terharu dan harus lebih bersyukur lagi, sabar dan kuatnya menghadapi kehidupan bersama anak-anaknya berjualan," kata Sinta.

Pembeli lainnya, Heni turut membantu dengan membeli pisang-pisang yang dijualnya, meskipun ia tidak terlalu menyukai pisang yang dijajakan Halias.

"Karena dengan membeli dagangannya saja pasti ibu itu turut bahagia, meringankan beban sesama manusia," ucapnya sambil tersenyum. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga