Pantang Menyerah, Lansia di Kendari Ini Jualan Bakpao Keliling di Usia Senja

Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 05 Juli 2024
0 dilihat
Pantang Menyerah, Lansia di Kendari Ini Jualan Bakpao Keliling di Usia Senja
Seorang kakek bernama Basri (65), pedagang bakapo keliling. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Seorang kakek di Kendari bernama Basri (65), jualan bakpao keliling di usianya yang sudah senja "

KENDARI, TELISIK.ID - Seorang kakek bernama Basri (65), mengayuh gerobaknya di bawah terik matahari pagi. Panas menyengat tak menyurutkan langkahnya.

Keriput di wajahnya bagaikan peta jalanan, menceritakan kisah hidup yang penuh perjuangan. Rambutnya yang putih bagaikan salju, menandakan usianya yang makin menua.

Sejak fajar menyingsing, Basri telah memulai harinya. Ia mencampur tepung, ragi, dan air, menguleni adonan dengan tangannya.

Aromanya harum. Bakpao yang baru dipanggang memenuhi dapur kecilnya. Dengan penuh kesabaran, ia mengisi setiap bakpao dengan berbagai macam isian. Ada stroberi, cokelat, kacang dan daging.

Tepat pukul enam pagi, Basri berangkat berjualan. Gerobaknya yang penuh bakpao siap mengantarkan kelezatan kepada pembeli.

Ia menyusuri jalanan kota, menyapa setiap orang dengan senyuman hangat. Teriakannya yang khas menggema di setiap sudut kota.

Baca Juga: Kisah Ibu Halias, Berjualan Pisang Sambil Menemani Anak Belajar di Pinggir Jalan Kendari

Keringat bercucuran di wajah Basri, membasahi bajunya yang lusuh. Tak jarang, ia harus melewati jalanan yang terjal dan berbatu.

Tapi, semangatnya tak pernah padam. Ia terus melangkah, mengantarkan bakpao kepada setiap penyukanya.

Baginya, bakpao bukan hanya sekadar makanan. Di balik setiap bakpao, terkandung doa dan harapannya untuk masa depan yang lebih baik.

Saat dihampiri Telisik.id, kakek ini sedang tidur menyandarkan kepalanya di atas gerobak, beralaskan tangannya sembari menunggu pembeli.

Senyum ramahnya membuat pembeli merasa nyaman. Dengan sigap ia menyebut jenis isian bakpao yang dijualnya.

Saat ditanyai, dengan wajah yang sudah mengerut menandakan usia yang tak muda lagi, ia mengatakan sejak pagi belum ada yang membeli jualannya.

Meski demikian, ia selalu bersabar dan tetap berkeliling sampai jualannya habis, walaupun harus ditebusnya dengan rasa lelah.

Rasa lelah menyelimuti tubuhnya, namun hatinya dipenuhi rasa syukur, jika bakpao yang dijualnya telah habis.

Salah seorang pembeli, Reni saat melihat kakek Basri yang berbaring duduk sembari menyandarkan kepalanya di gerobak, sangat terharu.

Baca Juga: Mengais Rezeki di Balik Tumpukan Sampah TPA Puuwatu Kendari

"Kasihan saya lihat apalagi di pinggir jalan, mana tadi saya beli belum ada yang beli biar satu orang sejak pagi. Jadi saat saya beli tadi ia terlihat bahagia," ungkapnya.

Sementara pembeli lainnya, Hikmah, mengaku sering memakan bakpao, namun bakpao yang dijual kakek Basri lebih lezat dan ukurannya besar-besar.

"Enak bakpao yang dijualnya, besar-besar pula. Jadi bagi yang mau datang beli silakan datang di samping Kopi Daeng Kendari," tuturnya.  

Kisah Pak Tua Basri adalah kisah inspiratif tentang kegigihan dan semangat pantang menyerah. Di usianya yang senja, ia masih terus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Ia adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang patut kita hormati dan teladani. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga