Kisah Wanita Penjual Bensin, Sang Tulang Punggung Keluarga

Ahmad Sadar

Reporter

Jumat, 27 November 2020  /  3:00 pm

Wa Oma, penjual bensin eceran yang menjadi tulang punggung keluarga. Foto: Ahmad Sadar/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Wa Oma biasa orang memanggilnya. Ibu penjual bensin eceran ini  adalah tulang punggung keluarga sejak suaminya sakit-sakitan dan tak bisa lagi mencari nafkah.

Hari-harinya dihabiskan untuk menjajakan bensin di pinggir Jalan AH. Nasution Anduonuhu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, yang tak jauh dari rumahnya.

Perempuan berusia 53 tahun ini tidak pernah sedikitpun mengeluh dan menyerah. Wajahnya selalu dihiasi senyuman, meski kadang lelah sering menderanya.

Sudah menjelang tiga tahun lamanya ia menjual bensin, Sebab suaminya telah renta dan sakit-sakitan, sehingga tanggung jawab mencari nafkah pun beralih kepadanya.

"Bapak di rumah sudah tua mi kasian terus sakit-sakitan juga, siapa lagi yang mau cari uang, terpaksa saya yang jadi tulang punggung keluarga," tuturnya.

Baca juga: Tidak Dihiraukan Anaknya, Kakek Renta Ini Hidup dari Bantuan Tetangga

Ibu satu anak ini mulai menjual di pagi buta hingga menjelang sore hari. Bensin yang dijualnya dihargai Rp 10 ribu per botolnya.

"Iya kasihan anak, mulai pagi saya menjual sampai sore. Terkadang lakunya cuma tiga botol paling banyak lima botol," ungkapnya kepada Telisik.id.

Selain menjadi tulang punggung keluarga, ia juga berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurus suami serta anaknya yang tengah kuliah saat ini.

Wa Oma yang warga asli Kendari ini mengungkapkan, di tengah kesibukannya menjual bensin, ia juga berusaha menambah pendapatannya dengan menjajakan nasi kuning di tempat yang sama.

"Iya anak, tambah pemasukan juga kasian," pungkasnya. (B)

Reporter: Ahmad Sadar

Editor: Haerani Hambali

TOPICS