KPU Muna Barat Target Partisipasi Pemilih 90 Persen di Pilkada 2024

Putri Wulandari

Reporter Muna Barat

Rabu, 11 September 2024  /  5:11 pm

KPU goes to kampus dalam rangka meningkatkan partispasi pemilih dalam pilkada serentak tahun 2024. Foto: Kolase

MUNA BARAT, TELISIK.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muna Barat menargetkan tingkat partisipasi pemilih 90 persen pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 27 November 2024.

KPU Kabupaten Muna Barat optimis bisa mencapai target tersebut. Mereka pun saat ini terus memassifkan sosialisasi Pilkada 2024 ke masyarakat di desa, termasuk di wilayah kepulauan.

“Kami juga mensosialisasikan ke mahasiswa Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Muhammadiyah Muna Barat (ITBKM) dan komunitas masyarakat lainnya,” ungkap Ketua KPU Muna Barat, La Tajudin, Rabu (11/9/2024).

Baca Juga: OPD Muna Barat Diminta Percepat Penyusunan Rancangan APBD Perubahan

Target pencapaian angka partisipasi hingga 90 persen itu diungkapkan Tajuddin saat sosialisasi peningkatan partipasi pemilih Pilkada 2024 ‘KPU Goes to Campus’ di kampus ITBKM.

Pada Pemilu Legislatif 2024 lalu, Tajudin menyebut tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Muna Barat mencapai 87 persen. Dia optimis angka partisipasi ini meningkat hingga 90 persen walau Pilkada 2024 hanya diikuti satu pasangan calon (paslon).

“Kami meyakini dalam pilkada mendatang akan meningkat partisipasi pemilih, sebab bukan hanya memilih (pasangan) calon bupati dan wakil bupati tetapi ada pemilihan (pasangan) calon gubernur dan wakil gubernur,” ujar Tajudin.

Terkait hanya satu paslon di Pilkada 2024, Tajudin mengatakan KPU tetap terus memassifkan sosialisasi dengan harapan masyarakat mengetahui secara jelas informasi terkait penyelenggaraan pilkada.

Pemateri lainnya dalam sosialisasi peningkatan partisipasi pemilih Pilkada 2024, Rosmawati Rasyid, mengatakan peran masyarakat dalam partisipasi pemilihan sangat penting karena menjadi tolak ukur keberhasilan pilkada.

Baca Juga: Pemkab Muna Barat Luncurkan ILP Kesehatan untuk Mudahkan Pelayanan

“Untuk itu, pentingnya sebagai masyarakat untuk menjadi pemilih yang aktif, sehingga mampu melahirkan pemimpin yang sesuai dengan yang diharapkan, bukan karena terlibat politik praktis,” ujarnya.

Rosmawati menyebut beberapa indikator yang bisa digunakan untuk menilai kualitas pilkada. Antara lain adalah penyelenggara yang adil, tingginya partisipasi pemilih serta cerdas dalam menggunakan hak pilih, dan demokratisasi internal partai.

Selain itu, kata Rosmawati, terpilihnya pemimpin yang bertanggung jawab, dan terpilihnya pemimpin yang mendorong pemerintahan yang bersih. (B)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS