Berdayakan Petani Cabai, Dinas TPHP Konawe Lakukan Hal Ini
Aris Syam, telisik indonesia
Rabu, 16 Maret 2022
0 dilihat
Kepala Dinas TPHP Konawe, Gunawan Samad saat panen cabai di kawasan pengembangan cabai di Konawe. Foto: Ist.
" Bantuan diberikan kepada petani sebagai bentuk dukungan Pemerintah Konawe dalam hal ini Dinas TPHP agar budidaya komoditas cabai berkembang dengan baik "
KONAWE, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) akan memberikan bantuan kepada petani cabai berupa bibit dan pestisida.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas TPHP Konawe, Gunawan Samad, saat dikonfirmasi Telisik.id di ruang kerjanya, Rabu (16/3/2022).
Gunawan bilang, bantuan ini diberikan kepada petani sebagai bentuk dukungan Pemerintah Konawe dalam hal ini Dinas TPHP agar budidaya komoditas cabai berkembang dengan baik.
"Kami memberikan bantuan bibit serta pertisida bagi petani cabai, dan ini bentuk dukungan pemerintah daerah buat mereka," jelas Gunawan Samad.
Baca Juga: Gempa Guncang Sukabumi, Terasa hingga Jakarta
Hal tersebut dilakukan karena melihat hasil produksi cabai para petani yang tersebar di beberapa daerah Konawe cukup menjanjikan.
"Produksi cabai kita saat ini mencapai 19 ton per hektare, dan jika produksinya maksimal bisa mencapai 24 ton per hektare sekali musim panen," imbuhnya.
Gunawan menambahkan, untuk daerah-daerah kawasan pengembangan cabai di Konawe meliputi Kecamatan Uepai, Onembute, Wonggeduku, sementara kawasan Kampung Cabai berada di daerah Pondidaha, Wonggeduku, dan Lambuya.
"Kalau Kampung Cabai ini merupakan bantuan langsung dari Pak Fachry Pahlevi Konggoasa selaku Anggota DPR RI yang ikut mensupport petani kita," ungkapnya.
Baca Juga: Dinakhodai Kery Saiful Konggoasa, Pemda Konawe Kembali Sabet Penghargaan
Sementara itu, Kepala Seksi TPHP Konawe, Sri Dewi Utami menjelaskan, selain bantuan bibit dan pestisida, para petani juga mendapatkan bantuan dari Kementerian Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berupa alat pengelolaan cabai.
"Alat ini digunakan untuk mengelola cabai menjadi saus dan bubuk," terangnya.
Sri juga menjelaskan, alat ini bertujuan untuk mengantisipasi harga cabai jika sewaktu-waktu terjadi penurunan sehingga para petani tidak rugi.
"Ini solusi untuk petani, jika harga cabai turun, alat ini bisa digunakan untuk mengelola cabai menjadi saus dan bubuk cabai," tandasnya. (B-Adv)
Reporter: Aris Syam
Editor: Haerani Hambali