Libatkan BUMDes, Lumbung Pangan Sasar Masyarakat Desa

Try Wahyudi Ary Setyawan

Reporter Surabaya

Rabu, 16 September 2020  /  2:25 pm

Layanan Lumbung Pangan di Jatim. Foto: Ist.

SURABAYA, TELISIK.ID - Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan, Lumbung Pangan Jatim menggandeng BUMDes di sejumlah kabupaten di Jatim.

Alasannya, agar akses sembako murah dan melimpah, BUMDes juga mendapatkan keuntungan dari setiap pembelanjaan sembako Lumbung Pangan yang dipasarkan melalui BUMDes.

Penanggungjawab Lumbung Pangan Jatim Erlangga Satriagung menyebutkan, sistem integrasi BUMDes ini sudah diujicoba di lima kabupaten. Yaitu di Pasuruan, Malang, Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto. Dan ternyata antusiasme masyarakat belanja lewat BUMDes cukup besar.

"Dari uji coba yang kami lakukan sejak akhir Agustus kemarin, di lima kabupaten dengan 16 BUMDes sudah ada 259 transaksi dengan total transaksi Rp 28,1 juta. Dari sini kita menganalisa bahwa antusiasme masyarakat cukup tinggi dan akan positif dalam mengembangkan BUMDes," papar Erlangga di Surabaya, Rabu (16/9/2020).

Baca juga: PAW Anggota DPRD yang Meninggal karena COVID-19 Dilantik

Dengan membeli sembako murah Lumbung Pangan di BUMDes, kata Erlangga, masyarakat bisa dapat harga sembako di bawah harga pasar, bisa belanja dengan mengisi google form saja tanpa keluar rumah, pembayaran dilakukan di tempat (COD), dan juga mendapatkan masker gratis dari Lumbung Pangan.

Ke depan, lanjut Erlangga, Lumbung Pangan Jatim siap memperluas sasaran integrasi dengan BUMDes mengingat sudah banyak BUMDes di Jatim yang memiliki usaha toko dan menjadi agenpos. Per September 2020 sudah ada 62 BUMDes di Jatim yang memiliki usaha toko dan menjadi agenpos. Mereka menjadi sasaran yang siap untuk diajak integrasi perluasan layanan sembako murah Lumbung Pangan Jatim.

"Target kita adalah 523 BUMDes yang memiliki usaha toko di Jatim bisa kita integrasikan sehingga akan mendekatkan layanan sembako murah gratis ongkir pada masyarakat di pedesaan," pungkas Erlangga.

Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Haerani Hambali

TOPICS