Mau Menjadi Keluarga Allah? Yuk Lakukan Ini

Haerani Hambali

Reporter

Minggu, 20 Februari 2022  /  8:24 pm

Membaca, mentadaburi, menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an, adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk bisa menjadi ahlul Qur’an. Foto: Repro ngopibareng.id

KENDARI, TELISIK.ID - Allah SWT memberikan banyak keutamaan bagi kaum Muslimin yang mau membaca dan menadaburi Al-Qur’an.

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS 17: 9).

Dalam hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam diterangkan: “Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dengannya ia akan mendapat satu kebaikan; satu kebaikan dilipatgandakan menadi sepuluh kali; aku tidak mengatakan alif lam mim adalah satu huruf, tapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud r.a).

Dikutip dari Republika.co.id, dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menegaskan bahwa mempelajari Al-Qur’an itu sangat besar pahalanya.

“Hendaklah seorang di antara kamu berangkat setiap hari ke masjid, lalu mempelajari dua ayat dari Kitabullah (Al-Qur’an). Itu lebih baik baginya daripada dua ekor unta. Jika bisa tiga (ayat), ya tiga (ayat), hadiah untanya sebanyak jumlah ayat-ayat (yang dipelajari) itu.” (HR Muslim).

Hal ini sudah cukup memberikan argumentasi yang sangat kuat bahwa umat Islam harus mentradisikan diri untuk selalu membaca Al-Qur'an. Sesibuk apa pun, setiap Muslim wajib membaca dan mentadaburi A- Qur'an.

Melansir Islampos.com, dalam sebuah riwayat, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda bahwa di antara manusia ada yang menjadi keluarga-Nya.

“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al-Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya,” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Ustaz Abu Fathin, trainer Al-Qur’an Bandung mengatakan, yang dimaksud Ahlul Qur’an bukan orang yang sekadar membaca atau menghafalkannya saja.

Melainkan adalah orang-orang yang mengindahkan Al-Qur’an. Mengamalkan Al-Qur’an meski belum mampu untuk menghafalnya, itulah mereka para ahli Qur’an.

Lalu, bagaimana caranya untuk menjadi Ahlul Qur’an, menjadi keluarga Allah di muka bumi ini? Menurutnya, setidaknya ada tujuh hal yang bisa dilakukan.

“Pertama, jadilah al-Hafidz. Menjadikan Allah hanya sebagai tujuan hidup,” lanjut Ustaz Abu Fathin, “dengan banyak berinteraksi dengan Al-Qur’an, semata demi ridha Allah.”

Baca Juga: Begini Keadaan Manusia di Padang Mahsyar, Ada yang Diseret Wajahnya

Kemudian lahirkan sikap takwa dan rendah hati, agar Allah memberikan furqan kepada kita. Hal ini sebagaimana sabdanya dalam Surah al-Anfal ayat 29.

“Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.”

Lahirkan kerinduan dan rasa cinta yang mendalam terhadap Al-Qur’an. Keempat, pahami ayat yang dibaca, amalkan dan ajarkan.

Sebelum membaca Al-Qur’an, berdoalah. Berdoalah seperti Nabi Muhammad tatkala menerima wahyu-Nya, seperti dalam surat Taha ayat 114, “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”

Tak lupa, jika ingin menjadi keluarga Allah, lanjut Ustaz Abu Fathin, impikan impian yang terbaik bagi kedua orang tua.

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Dajjal, Lakukan Ini Agar Terhindar dari Fitnahnya

”Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia.

Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an,” (H.R. Al-Hakim).

Terakhir, Ustaz Abu Fathin berpesan untuk senantiasa menjadikan zikir dan istigfar sebagai obat penghibur hati.  (C)

Reporter: Haerani Hambali