Terbangun Tengah Malam? Baca Zikir Ini, Insya Allah Keinginan akan Dikabulkan

Haerani Hambali, telisik indonesia
Selasa, 28 September 2021
0 dilihat
Terbangun Tengah Malam? Baca Zikir Ini, Insya Allah Keinginan akan Dikabulkan
Saat terbangun tengah malam, baca doa dan zikir yang diajarkan Rasulullah SAW. Foto: Repro Kompas.com

" Setelah membaca doa ini, mintalah apa saja pada Allah, dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, insya Allah akan dikabulkan "

KENDARI, TELISIK.ID - Terbangun tiba-tiba saat tidur tengah malam, tentu seringkali kita alami. Banyak orang memilih tidur kembali.

Padahal dengan menyambung tidurnya, sebenarnya ia telah melewatkan kesempatan meraih apa yang diinginkannya setelah mengamalkan doa dan zikir ini.

Setelah membaca doa ini, mintalah apa saja pada Allah, dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, insya Allah akan dikabulkan.

Dikutip dari tribunnews.com, Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, beliau bersabda:

Dari Ubadah bin Shamit Radhiallahu'anhu, dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa yang terjaga di malam hari, kemudian dia membaca: Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir, alhamdulillaah, wa subhaanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.

Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala Puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Ya Allah, ampunilah dosaku.

Atau dia berdoa (dengan doa yang lain), maka akan dikabulkan doanya, jika dia berwudhu dan melaksanakan salat maka akan diterima salatnya." (al-Bukhari 1103, Abu Dawud 5060, at-Tirmidzi 3414 dan Ibnu Majah 3878, shahih).

Imam Ibnu Baththal Rahimahullah berkata, "Bagi orang sampai kepadanya hadis ini, sepantasnya dia berusaha mengamalkannya dan mengikhlaskan niatnya (ketika mengamalkannya) untuk Allah Ta'ala." (dikutip oleh Imam Ibnu Hajar Rahimahullah dalam kitab Fathul Baari 3/41).

Imam Ibnu Hajar Rahimahullah berkata, "Perbuatan yang disebutkan dalam hadis ini hanyalah (mampu dilakukan) oleh orang yang telah terbiasa, senang dan banyak berzikir (kepada Allah), sehingga zikir tersebut menjadi ucapan (kebiasaan) dirinya sewaktu tidur dan terjaga, maka Allah Ta'ala memuliakan orang yang demikian sifatnya dengan mengabulkan doanya dan menerima salatnya." (Kitab Fathul Baari 3/40).

Keutamaan mengucapkan zikir ini juga berlaku bagi orang yang terjaga di malam hari kemudian dia mengucapkan zikir ini (berulang-ulang) sampai dia tertidur.

Imam an-Nawawi berkata, "Orang yang terjaga di malam hari dan ingin tidur (lagi) setelahnya, dianjurkan baginya untuk berzikir kepada Allah Ta'ala sampai dia tertidur.

Zikir-zikir yang dibaca (pada waktu itu) banyak sekali yang disebutkan (dalam hadis-hadis Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, di antaranya, Kemudian beliau Shallallahu'alaihi wasallam menyebutkan hadis di atas (kitab al-Adzkaar hal. 79 - cet. Darul Manar, Kairo, 1420 H).

Baca Juga: Meneladani Perilaku Rasulullah SAW Sebagai Kepala Keluarga

Baca Juga: Dahsyatnya Keistimewaan Salat Isya dan Subuh Berjamaah

Di antara para ulama ada yang menjelaskan bahwa peluang dikabulkannya doa dan diterimanya salat pada saat setelah mengucapkan zikir ini lebih besar dibandingkan waktu-waktu lainnya (lihat kitab Tuhfatul Ahwadzi (9/254).

Syarah hadits (Fathul Bari li Ibni Hajar, 4:146): Dikutip dari Islampos.com, Ibnu At-Tin berkata, “Teks hadis di atas menunjukkan bahwa makna ta’arra adalah bangun tidur karena beliau SAW bersabda, “Barang siapa yang terbangun dari tidur kemudian mengucapkan….‘ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyandingkan "ucapan" dengan kondisi "bangun tidur".

Hadis tersebut mengandung makna bahwa huruf "fa" berfungsi menafsirkan suara yang  dikeluarkan oleh orang yang bangun tidur, karena terkadang orang bangun tidur sambil bicara namun tak berzikir.

Oleh sebab itu, keutamaan yang disebutkan dalam hadis tersebut hanya diperuntukkan bagi orang yang (terbangun tengah malam) kemudian dia bersuara dalam bentuk berzikir kepada Allah Ta’ala. Keutamaan tersebut terkumpul pada diri seseorang yang terbiasa berzikir dan dia memang suka berzikir. Sifat ini membuat si pemilik sifat ini termuliakan dengan dikabulkan doanya dan diterima salatnya. (C)

Reporter: Haerani Hambali

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga