Mau Tingkatkan Daya Tahan Tubuh di Masa Pandemi? Yuk, Konsumsi Tanaman Herbal Ini

Fitrah Nugraha

Reporter

Kamis, 15 Juli 2021  /  9:55 am

Tanaman yang bisa dijadikan minuman herbal. Foto: Repro google.com

JAKARTA, TELISIK.ID - Di tengah pandemi saat ini, masyarakat harus terus menjaga kesehatan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh agar tak terjangkit COVID-19.  

Menurut peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, Ir. Bagem Sofiana Sembiring, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah mengonsumsi minuman herbal.

“Pentingnya minuman fungsional untuk mengobati penyakit kompleks, baik itu penyakit menular dan tidak menular, hingga berkontribusi pada daya tahan tubuh,” ungkapnya lewat keterangan rilis Balittro yang diterima Suara.com-jaringan Telisik.id, belum lama ini.

Minuman herbal yang memiliki manfaat dan bisa dikonsumsi di rumah di antaranya meniran, temulawak, pegagan, dan jahe merah.

Selain itu, minuman yang diambil dari tanaman herbal juga memiliki kandungan yang tak kalah pentingnya bagi kesehatan seperti flavonoid, tannin, kurkuminoid, senyawa fenolik, dan sifat antioksidan.

Lalu bagaimana cara mendapatkan manfaat dari tanaman herbal seperti meniran? Cara termudah adalah dengan mengeringkan daunnya lalu diseduh dengan air panas.

Dosis daun meniran yang dianjurkan adalah 1-2 sendok teh pergelas.

Sementara itu, temulawak dan jahe bisa dijadikan minuman yang diolah secara langsung. Biar rasanya enak, tentu bisa ditambahkan bahan lain seperti kayu manis, madu, dan lemon.

Menurut Ir. Bagem Sofiana, minuman herbal seperti Asitaba merupakan salah satu inovasi minuman fungsional yang dihasilkan oleh Balittro. Minuman yang dibentuk dalam kemasan tersebut, diambil dari bahan asitaba, pegagan, jahe merah, dan temulawak.

Dilansir dari alodokter.com, hampir semua tanaman yang digunakan sebagai obat herbal memiliki efek antioksidan.

Berkat kandungan antioksidan yang cukup tinggi, obat herbal sering dikonsumsi untuk memelihara kesehatan dan mengurangi risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti kanker, demensia, diabetes, dan aterosklerosis.

Ada juga obat herbal yang memiliki sifat antiradang, antibakteri, antijamur, dan antinyeri. Itulah sebabnya, obat herbal juga sering digunakan untuk mengatasi demam dan nyeri karena peradangan atau infeksi.

Baca Juga: Gejala Mirip, Begini Cara Membedakan COVID-19 dengan Flu Biasa

Baca Juga: Rawan Terpapar COVID-19, Ini 4 Makanan Sehat untuk Usir Stres dan Depresi

Meski demikian, data mengenai efektivitas obat herbal untuk pengobatan penyakit masih sangat terbatas. Meski ada banyak orang yang merasa lebih baik setelah mengonsumsi obat herbal, tidak sedikit pula yang mengalami efek samping, seperti gangguan pencernaan, pusing, reaksi alergi, atau bahkan keracunan.

Meski secara umum dianggap alami, bukan berarti obat herbal sepenuhnya aman, terlebih bila tidak digunakan dengan benar.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsi obat herbal, apalagi jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat dari dokter. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali