Mistik: Teror Keranda Belakang Kos-kosan dan Kuntilanak di Atas Lemari

Ahmad Jaelani

Reporter

Kamis, 17 April 2025  /  2:51 pm

Keranda besi tua di gang buntu belakang kosan menyimpan banyak misteri. Foto: Repro iNews.

JAKARTA, TELISIK.ID - Gang sempit di belakang sebuah kosan mahasiswa di Ciputat Timur menjadi sumber ketakutan. Bukan karena manusia, tapi karena sosok yang tidak kasat mata.

Rentetan kejadian janggal mulai muncul, dari bau anyir yang menusuk hingga penampakan perempuan berambut panjang duduk di atas lemari. Puncaknya adalah suara-suara aneh dari keranda yang tersimpan di gang belakang.

Situasi ini memaksa penghuni kosan untuk mengungsi, bahkan mengalami sakit fisik yang tidak ditemukan penyebab medisnya.

Awalnya tidak ada yang terasa aneh dari kosan yang ditempati oleh seorang mahasiswa di kawasan Ciputat Timur. Lokasinya berada di dalam gang, tidak jauh dari jalan Juanda yang dikenal padat dan macet.

Bangunan kosan menyerupai rumah, terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama dan kedua berisi kamar-kamar berukuran kecil, sedangkan lantai tiga dijadikan loteng tempat menjemur pakaian.

Melansir Kumparan, Kamis (17/4/2025), kosan tersebut diperuntukkan khusus untuk mahasiswa. Di lantai pertama terdapat empat kamar mandi, tetapi hanya tiga yang berfungsi.

Sementara di lantai dua, keempat kamar mandi bisa digunakan. Pemilik kos jarang datang dan hanya muncul ketika waktunya menagih uang sewa. Akibatnya, kondisi kosan kurang terawat dan membuat suasana menjadi tidak nyaman.

Mahasiswa tersebut awalnya berencana tinggal di sekretariat organisasi, tetapi karena tempat tinggal penuh, ia menerima ajakan dari temannya bernamag Sersan untuk tinggal di kosan.

Bersama tiga teman lainnya yaitu Muad, Doel, dan Nam, mereka memutuskan untuk tinggal di kosan itu. Hanya dua kamar yang tersisa, yang kemudian dibagi fungsinya: satu untuk tidur dan satu lagi sebagai tempat menyimpan lemari.

Baca Juga: Mistik: Begini Ciri Fisik Pemilik Ilmu Kuyang, Hidup Berdampingan dengan Orang Sekitar

Kamar yang digunakan untuk tidur berada di samping kamar mandi, sedangkan kamar tempat lemari berada di samping gudang. Jendela di masing-masing kamar tidak menghadap keluar, hanya ke dalam lorong, sehingga sinar matahari tidak bisa masuk.

Kosan terasa gelap, dan lampu harus dinyalakan selama 24 jam. Hubungan antar penghuni kos sangat minim, bahkan tidak saling menyapa.

Sersan hanya bertahan satu bulan sebelum memutuskan untuk pulang-pergi dari Jakarta Pusat. Doel dan Nam menyusul pindah setelah semester pertama selesai.

Akhirnya hanya tersisa dua orang di kosan tersebut. Namun, setelah pandemi Covid-19 melanda, keduanya kembali ke kampung halaman karena perkuliahan dilakukan secara daring.

Setelah dua tahun, ketika perkuliahan mulai normal, mahasiswa tersebut memutuskan kembali ke kosan. Ia menempati kamar samping gudang seorang diri.

Meski fisik bangunan masih sama, suasana kamar terasa lebih pengap, menimbulkan pusing, dan sering tercium bau anyir. Bahkan dalam waktu dua minggu, ia mengalami sakit perut hebat, yang menurut hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan penyebabnya.

Beberapa hari kemudian, penyakit itu kambuh. Namun setelah meminum air doa yang dibawa dari rumah, kondisinya berangsur membaik.

Tidak lama setelah itu, temannya Lucky yang menginap di kosan juga mengalami sakit yang serupa. Setelah memaksakan diri bekerja, ia pingsan di tempat kerja dan akhirnya memutuskan untuk pulang kampung.

Situasi semakin mencekam ketika pada suatu malam, penghuni kos melihat sesosok perempuan duduk di atas lemari. Rambut panjang terurai dan mengenakan baju putih.

Beberapa helai rambut juga sering ditemukan, yang bukan berasal dari dirinya sendiri. Selain itu, kelabang juga sering muncul di kamar dan kamar mandi, menambah suasana seram dalam kosan.

Puncaknya adalah munculnya suara gemerisik besi dari gang buntu di belakang kos setiap pukul dua dini hari. Setelah diperiksa, ternyata sumber suara berasal dari keranda besi yang disimpan menempel ke dinding kamar kosan.

Keranda tersebut milik masjid yang berada tak jauh dari kosan. Suara berisik itu selalu muncul ketika keranda dikembalikan setelah digunakan.

Pengalaman tak menyenangkan lainnya terjadi saat penghuni kos tersebut masuk kamar dan tiba-tiba terbanting ke lantai. Tangan kanannya dipelintir ke belakang, dan rasa sakitnya sangat nyata.

Ia lalu mengusap air doa ke bagian yang sakit dan rasa sakit itu pun perlahan mereda, meski masih terlihat bekas cengkeraman di lengannya.

Malam Jumat setelah kejadian itu, ia bermimpi bertemu sosok pria tua yang mirip kakek buyutnya. Dalam mimpi itu, pria tersebut memberikan nasihat agar ia segera meninggalkan kosan dan mengungsi ke Tanjung Priok.

Ia pun akhirnya menuruti nasihat tersebut, sementara ibu dari pihak keluarga membenarkan bahwa sosok dalam mimpi itu adalah kakek buyutnya.

Baca Juga: Mistik: Cerita Seram Pekerja Proyek Jembatan Desa Ditemani Siluman Harimau

Setelah dua bulan tinggal di Tanjung Priok, ia kembali lagi ke kosan lama. Kali ini situasinya sedikit lebih tenang, namun ia tidak bisa tidur di malam hari. Seorang teman bernama Huda yang memiliki kepekaan spiritual datang berkunjung. Saat itu juga ia merasa lemas dan mengalami mimpi buruk setiap kali menginap di sana.

Huda menyarankan agar segera mencari kosan baru. Mereka pun mulai mencari tempat lain dan saat proses pindahan berlangsung, penghuni kos kembali melihat sosok perempuan berambut panjang, berbaju putih, melambaikan tangan seolah-olah mengucapkan selamat tinggal.

Ada tiga kemungkinan terkait sosok perempuan misterius tersebut. Pertama, ia adalah entitas makhluk halus yang menemukan tempat kosong di kamar kosan. Kedua, makhluk tersebut merupakan kiriman dari seseorang yang tidak menyukai keluarga penghuni kos. Ketiga, ia merupakan sosok qorin dari masa lalu yang pernah tinggal di kosan itu.

Ibu dari pemilik kos sempat bercerita bahwa rumah itu dulunya digunakan sebagai tempat transit bagi para pekerja migran sebelum berangkat ke luar negeri. Hal itu menimbulkan dugaan bahwa sosok perempuan tersebut memiliki keterkaitan dengan masa lalu bangunan tersebut, yang kini menjadi tempat penuh misteri dan cerita mistis. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS