Mudik dan Pulang Kampung Tinjauan Bahasa Arab
Reporter
Jumat, 24 April 2020 / 1:04 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Di tengah perdebatan sejumlah pihak yang mempertanyakan perbedaan istilah mudik dan pulang kampung yang kini menjadi buah bibir masyarakat, ternyata ilmu bahasa Arab mampu menerangkan makna kedua kata tersebut.
Salah satu Pembina Kelas Bahasa Arab di Kendari, Ustadz Dani Fathonie mengatakan, apabila kata mudik dan pulang kampung diterangkan dalam bahasa Arab, khususnya pada ilmu balaghah yang merupakan salah satu disiplin ilmu dalam bahasa arab setelah mempelajari ilmu nahwu dan sharaf, maka kedua kata tersebut bisa masuk pada pembahasan Ilmu Ma'ani.
Dimana, kata ia, di dalam ilmu ma'ani ada bab pembahasan tentang Al Ithnaab, yakni salah satu pengungkapan kalimat dengan gaya bahasa ithnaab adalah dzikrul aam ba'da khaas atau sebaliknya, dalam hal ini kata yang menceritakan kata umum setelah kata khusus.
Baca juga: Dewan di Kendari Sepakat Mudik dan Pulang Kampung Berbeda
Olehnya itu, tambah ia, kata mudik masuk kategori kata khaas dari pulang kampung yang merupakan kata 'aam atau kata umumnya.
Jadi mudik adalah kata khusus dari pulang kampung yang dinisbahkan kepada ibadah tertentu baik dalam islam maupun bukan. Misalnya, kalau dikaitkan dengan Islam seperti bulan suci Ramadan, hari raya idul fitri dan idul adlha.
Sedangkan pulang kampung adalah bisa masuk kategori kata umum karena bisa dilakukan kapan saja, baik dikaitkan dengan ibadah atau perayaan tertentu maupun tidak. Misalnya, pulang kampung untuk sekedar berlibur atau untuk sekedar menjenguk orang tua, atau melihat perkembangan pertumbuhan padi di sawahnya di kampung dan sebagainya.
"Hanya saja bukan perbedaan kata ini yang jadi permasalahan, tetapi memakai istilah apa pun itu, mudik atau pulang kampung, orang yang dari kota ke kampung sama-sama bisa menyebarkan virus corona. Nah, ini yang dikhawatirkan. Wallaahua'lam bisshawwaab," ungkapnya, Jumat (24/4/2020).
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Rani