Dewan di Kendari Sepakat Mudik dan Pulang Kampung Berbeda

Musdar, telisik indonesia
Kamis, 23 April 2020
0 dilihat
Dewan di Kendari Sepakat Mudik dan Pulang Kampung Berbeda
Situasi warga yang tengah mudik. Foto: Repro Liputan6.com

" Persoalan pulang kampung berarti dia datang di Kota Kendari dalam rangka berkunjung, lalu dia pulang kampung karena bukan di Kendari tempat dia bekerja dan keluarganya bukan di Kendari. "

KENDARI, TELISIK.ID - Anggota DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik, sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi yang mengungkapkan 'mudik’ berbeda dengan ‘pulang kampung’.

Kata Rajab, meskipun dirinya bukan ahli bahasa tapi menurutnya dua kata yang ramai diperbincangkan di media sosial memiliki arti yang berbeda.

"Persoalan pulang kampung berarti dia datang di Kota Kendari dalam rangka berkunjung, lalu dia pulang kampung karena bukan di Kendari tempat dia bekerja dan keluarganya bukan di Kendari," kata Rajab, Kamis (23/4/2020).

"Sementara mudik, orang yang di Kendari hanya ingin bersama orang tuanya di kampung dan dia melakukan mudik, tapi nanti dia kembali di Kendari," sambungnya.

Rajab mengumpamakan aktivitas mudik seperti yang dilakukan mahasiswa di Kota Kendari dan setiap liburan mereka memutuskan mudik.

Baca juga: Begini Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung di Masa PSBB

"Adik-adik mahasiswa ada aktivitas perkuliahannya di Kendari, meskipun hanya 4 tahun, kalau pulang kampung Kendari hanya dijadikan transit, misalnya 4-5 hari di Kendari lalu kembali ke kampung," tambahnya.

Sebelumnya pernyataan mudik dan pulang kampung muncul dalam wawancara eksklusif Najwa Shihab dengan Jokowi dalam acara Mata Najwa.

Hal itu bermula saat Najwa Shihab menanyakan terkait fenomena gelombang arus warga Jabodetabek.

Mereka memutuskan meninggalkan wilayah yang selama ini menjadi tumpuan nafkah dan kembali ke kampung halaman masing-masing.

Akan tetapi, Jokowi menyatakan bahwa hal itu bukan ‘mudik’. Melainkan diistilahkannya sebagai ‘pulang kampung’.

“Kalau itu bukan mudik, itu pulang kampung,” ujarnya.

Menurutnya, hal itu disebabkan warga itu tak lagi memiliki pekerjaan di Jabodetakbek sejak wabah Corona.

“Yang bekerja di Jabodetabek, di sini, tidak ada pekerjaan, mereka pulang,” sambungnya.

Reporter: Musdar

Editor: Sumarlin

Artikel Terkait
Baca Juga