Olimpiade Paris 2024: Anthony Ginting dan Jonatan Christie Tersingkir, jadi Sejarah Terburuk Indonesia

Mustaqim

Reporter

Kamis, 01 Agustus 2024  /  8:57 am

Anthony Sinisuka Ginting dan Toma Junior Popov usai pertandingan di penyisihan Grup H cabor bulutangkis Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle, Rabu (31/7/2024) malam WIB. Foto: BWF

PARIS, TELISIK.ID – Dua andalan tunggal putra cabang olahraga bulutangkis Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, harus tersingkir dari Olimpiade Paris 2024 setelah gagal menjuarai penyisihan grup pada Rabu (31/7/2024) WIB.    

Ginting yang bermain pada Rabu malam WIB di Porte de la Chapelle Arena, Paris, ditumbangkan oleh pebulutangkis tuan rumah Toma Junior Popov dengan skor  19-21, 21-17, 15-21.

Kegagalan Ginting untuk melaju ke perempat final di luar perkiraan. Popov yang menempati peringkat ke-22 BWF dan dunia memberikan perlawanan yang sengit hingga bisa memenangkan gim pertama, meski perebutan poin berlangsung ketat.

Gim kedua giliran Ginting yang unggul walau mendapat tekanan dari pendukung tuan rumah yang tak henti memberikan dukungan penuh kepada Popov.

Memasuki gim ketiga, Ginting sempat memimpin hingga 3-1 sebelum Popov menyamakan skor 4-4. Skor imbang ini menjadi momentum bagi Popov untuk terus menambah perolehan angka dengan bermain cepat.

Dukungan suporter kian meningkatkan kepercayaan diri Popov. Dia sempat memimpin 8-6 dan memasuki interval Popov memimpin 11-7.

Keunggulan jarak poin ini berusaha dipertahankan Popov sambil menambah poin berikutnya dari beberapa kesalahan sendiri yang dibuat oleh Ginting. Popov tiga kali menjaga jarak hingga lima poin (14-9, 19-14, 20-15) sebelum menuntaskan perjuangan Ginting dengan kemenangan 21-15.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Apriyani Rahayu/Siti Fadia Tersingkir dengan Tiga Kekalahan Beruntun

“Saya sudah bersiap akan mendapat perlawanan ketat dari Toma. Sudah sama-sama belajar kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hari ini (Rabu malam, red) sebenarnya tidak banyak perbedaan dari pertemuan sebelumnya tapi Toma bisa lebih all out, lebih nekat dan bisa terus menekan terutama di gim ketiga,” kata Ginting.

Hasil yang tidak diharapkan oleh Ginting ini membuatnya kecewa. Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 ini mengatakan, ketika mencoba bermain lebih tenang, tekanan yang diberikan oleh Popov tak bisa dinetralkannya dengan maksimal.

“Pengaruh penonton mungkin benar-benar membuat dia semangatnya lebih lagi. Kecewa dan kesal dengan hasil ini. Saya sudah berusaha tapi itu tidak cukup. Lawan memang lebih baik,” ujar Ginting.

Kekalahan Ginting memupus harapan Indonesia untuk merebut medali dari nomor tunggal putra setelah di pertandingan sebelumnya Jonatan Christie (Jojo) juga ditumbangkan pebulutangkis India, Lakshya Sen. Jojo kalah 18-21 dan 12-21.  

Kegagalan tunggal putra untuk lolos dari penyisihan grup serta tampil di babak perebutan medali merupakan sejarah terburuk prestasi cabor bulutangkis Indonesia di Olimpiade.

Sejak bulutangkis menggunakan fase grup, pada Olimpiade London 2012 di Inggris dan Olimpiade Rio de Janeiro 2016 di Brasil, wakil Indonesia hanya mampu melaju hingga babak 16 besar.

“Saya mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya untuk seluruh masyarakat Indonesia. Mohon maaf juga hari ini bermain kurang baik. Tapi terima kasih banyak atas dukungan doa dan support untuk saya dan kawan-kawan,” kata Jojo usai pertandingan.

Menghadapi Lakshya Sen, Jojo mengaku kurang sabar dalam meladeni permainan tunggal putra andalan India tersebut. Dia menilai lawan bermain sangat konsisten sepanjang pertandingan.

“Pastinya (saya) sangat menyesal. Tapi inilah pertandingan. Sampai detik ini saya masih tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Tadi saya bermain sudah maksimal. Sedikit kesalahan di akhir babak pertama membuat musuh jadi percaya diri,” ujar Jojo.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Fajar/Rian Wakil Pertama Indonesia ke Fase Gugur

Harapan Indonesia untuk merebut medali dari cabor bulutangkis kini bertumpu pada ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.

Gregoria menyusul Fajar/Rian ke fase gugur setelah menjadi juara grup dengan mengalahkan wakil Republik Ceko, Tereza Svabikova. Gregora menang dua gim dengan skor 21-12 dan 21-18 pada Rabu (31/7/2024) malam WIB.

Pertandingan berikutnya di perempat final Gregoria ditantang Kim Ga Eun dari Korea Selatan pada Jumat (2/8/2024) dinihari pukul 00:30 WIB.

Sementara Fajar/Rian bertemu ganda putra nomor satu dunia asal China, Liang Wei Keng/Wang Chang, pada Kamis (1/8/2024) pukul 18:00 WIB. (C)

Penulis: Mustaqim

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS