Pawai Padamara Meriahkan Benteng Sorawolio Baubau

Elfinasari

Reporter

Minggu, 08 Desember 2024  /  1:13 pm

Festival Sara yi Sora 2024. Foto: Elfinasari/Telisik

BAUBAU, TELISIK.ID – Sebanyak 100 orang masyarakat Kota Baubau mengikuti pawai Padamara dan menyaksikan pertunjukan monolog folklife di Benteng Sorawolio, Sabtu (7/12/2024) malam.

Kegiatan ini merupakan yang pertama kali diadakan di situs cagar budaya Benteng Sorawolio, Baubau.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Baubau, Masrun, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan acara ini.

Menurutnya, meskipun acara ini baru pertama kali digelar, namun pelaksanaannya hampir sempurna.

Masrun berharap agar nilai-nilai budaya yang terkandung dalam kegiatan ini, terutama yang berkaitan dengan sarap patanguna, dapat terus dijaga dan dilestarikan.

Baca Juga: Tari Miana Tawo: Menggambarkan Persahabatan Anak Pesisir Buton

Ia juga berharap generasi muda dapat menggelar acara serupa di tempat lain.

Pengkarya, Chendy Ariswan Latief menjelaskan, kegiatan ini diberi nama festival sara yi sora, yang berarti "sara" adalah aturan, sedangkan "sora" merujuk pada tempat pertunjukan ini diadakan, yakni di Benteng Sorawolio.

Chendy menambahkan, kegiatan ini didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dan telah melalui berbagai tahap seleksi, dengan 20 peserta terpilih dari ratusan proposal yang diajukan dari seluruh Indonesia.

"Alhamdulillah, Kota Baubau terpilih menjadi salah satu yang mewakili," katanya.

Chendy mengungkapkan, ide di balik kegiatan ini muncul dari keresahan pribadinya terhadap nilai-nilai budaya lokal, khususnya sarap bangunan, yang mulai dilupakan oleh generasi muda.

Oleh karena itu, ia mengemas nilai-nilai budaya tersebut dalam bentuk pertunjukan teater.

Rangkaian acara dimulai dengan workshop, dilanjutkan dengan pawai, penampilan tari dari Sanggar Seni Setiawan, dan diakhiri dengan pertunjukan monolog.

Acara ini melibatkan 100 peserta yang mengikuti pawai di sekitar Benteng Sorawolio dan ditutup dengan acara kande-kandea atau makan bersama.

Baca Juga: Tiga Budaya Suku Muna Resmi Diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

"Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin tahunan dan dimasukkan dalam kalender acara resmi," ujar Chendy.

Salah seorang peserta pawai, Deva, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat baik dan antusiasme masyarakat, khususnya generasi muda, sangat tinggi.

"Kami berharap pertunjukan teater semacam ini bisa terus dikembangkan sehingga budaya Buton tetap lestari," katanya.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Infobuton, TribunnewsSultra.com, Telisik.id, Bank Sultra, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata Kota Baubau, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Baubau, Dew Collection, Salon Sita, Sanggar Setiawan, serta beberapa sponsor lainnya. (A)

Penulis: Elfinasari

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS