Pemda Muna Barat Bentuk Tim Siaga Tekan Stunting
Reporter Muna Barat
Kamis, 26 Oktober 2023 / 7:57 pm
MUNA BARAT, TELISIK.ID - Terus tekan angka stunting, Pemerintah Daerah (Pemda) Muna Barat membentuk tim siaga stunting.
Diketahui, stunting merupakan masalah serius dan menjadi program nasional dalam menurunkan angka stunting. Stunting bukan merupakan sebuah penyakit namu sebuah kondisi di mana terjadi gangguan kronis dalam proses pertumbuhan anak.
Di mana dampak dari kondisi ini ialah terjadinya gangguan metabolisme pada anak, gangguan kognitif, kurangnya kekebalan tubuh, serta peningkatan risiko penyakit degeneratif.
Untuk itu, Pemda bersama BKKBN Muna Barat laksanakan apel siaga yang bertujuan untuk merangkul seluruh elemen dalam menurunkan angka stunting.
Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat, Bahri mengatakan, ada beberapa faktor terjadinya stunting pada anak, antara lain minimnya pengetahuan terkait gizi sebelum masa kehamilan, kurang akses pengetahuan terkait makanan bergizi, terbatasnya pelayanan kesehatan, serta belum memadainya pembelajaran usia dini.
Baca Juga: Pemda Muna Barat Serahkan 38 Unit Rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni
"Untuk itu, pemda lagi-lagi akan melakukan intervensi sensitif maupun intervensi spesifik," ungkap Bahri, Kamis (26/10/2023).
Dalam intervensi merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Muna Barat, yang mana diketahui jumlah anak yang mengalami stunting sebanyak 201 anak.
Bahri katakan, setiap elemen harus berperan penting terhadap penurunan angka stunting, salah satunya penyuluh keluarga berencana (PKB) yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan akan didaya gunakan oleh pemda.
Wujud komitmen dalam mengatasi stunting Pemda juga akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 500.000 hingga Rp 600.000 per bulan untuk tenaga PKB di tahun 2024 mendatang.
Selain itu, dalam menekan angka stunting, pemda akan membentuk tim pencegahan stunting di setiap desa, yang mana kepala desa akan bertindak sebagai ketua, sedangkan Ketua TP PKK desa sebagai koordinator lapangan.
Untuk itu, ia berharap kepada tim siaga stunting dapat menjadi garda terdepan dalam menangani stunting. Penangan stunting harus menjadi gerakan bersama. Bahri juga menghimbau agar tim siaga stunting memastikan setiap orang hamil di desa memeriksakan kandungannya minimal 8x selama hamil.
Baca Juga: Sinergitas Pemda dan Forkopimda Dibutuhkan Bangun Muna Barat
Sebelumnya, Kepala BKKBN Muna Barat, La Ode Andi Muna mengatakan, berdasarkan laporan data dari puskesmas yang ada, pemda Muna Barat menyimpulkan sebagian besar dari wilayah itu menemukan kasus stunting.
Kasus terbanyak dilaporkan oleh tiga kecamatan dengan catatan masing-masing 7 kasus, yakni di Kecamatan Lawa, dan Kecamatan Tiworo Selatan.
Selanjutnya, di kecamatan Tiworo Kepulauan, kemudian di Desa Tondasi, dan Pulau Maginti yang berada pada posisi kedua dengan capaian kasus sebanyak 6 kasus. Serta puskesmas Tiworo Tengah sebanyak 4 kasus, Puskesmas Kombikuno 3 kasus.
"Untuk puskemas Kusambi, Marobea, Sidamangura, Barangka, Bero, Lailangga dan Wuna yang masing-masing mencatat 1 kasus," pungkasnya. (B-Adv)
Penulis: Putri Wulandari
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS