Peringati Maulid Nabi, Warga di Wakatobi Gelar Tradisi Maluju'a
Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Kamis, 21 Oktober 2021
0 dilihat
Tradisi Maluju'a pada masyarakat Tomia untuk meranyakan Maulid Nabi Muhamammad SAW di Mesjid. Foto: Ist.
" Dalam tradisi itu beberapa masyarakat akan dibagi menjadi dua kelompok dari masing-masing dusun. Kemudian akan berembung untuk mengumpulkan bahan berupa pisang "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Tradisi unik Maluju'a (Peranyaan Maulid) selalu hadir dalam setiap perayaan Maulid Nabi Muhamad SAW disetiap sudut kampung di Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggra.
Tradisi Maluju'a tersebut salah satunya seperti yang dilakukan di beberapa sudut di Desa Dete, Kecamatan Tomia Timur, Rabu (30/10/21)
Dalam tradisi itu beberapa masyarakat akan dibagi menjadi dua kelompok dari masing-masing dusun. Kemudian akan berembung untuk mengumpulkan bahan berupa pisang, bumbu-bumbu, dan beras ketan.
Ketika terkumpul para ibu-ibu akan mulai memasak Barakka bersama- sama untuk dibawa selesai salat Isya ke Mesjid
"Sebelum ibu-ibu memasak nanti akan didokan dulu. Kemudian ketika sudah selesai nanti akan dibawa ke mesjid untuk didokan lagi," ungkap Sitti Aisyah selaku warga Desa Dete.
Sementara itu, ia menuturkan, Barakka sendiri terbuat dari beras ketan yang dikukus. Kemudian nantinya akan diaduk dengan minyak kelapa alami sehingga memiliki rasa yang gurih.
"Baraqah sendiri bagi masyarakat di sini merupakan simbol dari umur panjang, iman, dan rezeki. Baraqah sendiri nasi yang ditaburi dengan minyak kelapa dan bawang merah goreng. Kemudian nanti akan dibawa untuk dibaca-baca oleh para sara mesjid. Setelah selesai nantinya akan dibagi-bagikan di rumah masing-masing," ungkapnya.
Baca Juga: 2 Tahun Jokowi, Mahasiswa Blokir Jalan Batas Kota Makassar
Baca Juga: Kecepatan Tinggi di Jalan Tol, Mobil Pembawa Makanan Terbalik
Sementara itu, Kepala Desa Dete, Juwarni mengatakan, tradisi turun-temurun ini selain menjadi tradisi setiap tahun bagi warga desa yang dengan bersolawat bersama sebagai wujud doa berharap berkah dan safaat Nabi muhammad SAW serta dijauhkan dari mara bahaya, juga menjadi ajang silaturrahmi layaknya lebaran.
"Tradisi Maluju'a pada Maulid Nabi masyarakat di desa ini dari dulu tidak berubah dan tetap sama, bahkan lebih meriah setiap tahunnya. Tahun-tahun sebelumnya Baraqah akan dimasak bersama-sama di samping mesjid," ujar Juwarni.
Menariknya lagi, selain Baraqah, pada perhelatan tersebut ada menu tambahan yang wajib dihidangkan juga adalah Kenta Dole (Ikan ulek).
Dimana bahan dasar terbuat dari ikan cakalang dan ikan tuna. Kemudian ikan tersebut akan diulek atau ditumbuk lalu dibentuk menyerupai bentuk kue wajik. (B)
Reporter: Boy Candra Ferniawan
Editor: Fitrah Nugraha