Pemkot Kendari Tanggap Cepat Atasi Kasus Stunting

Ahmad Jaelani

Reporter

Selasa, 03 September 2024  /  10:35 am

Pj Wali Kota Kendari saat menyambangi anak penderita stunting. Foto: Ist.

KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah Kota Kendari menunjukkan komitmen serius dalam menangani masalah stunting di wilayahnya. Berbagai langkah cepat diambil untuk menurunkan angka stunting yang kini mencapai 415 kasus.

Dengan program-program intervensi yang terukur, Pemkot Kendari berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan. Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi lintas sektor yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Telisik.id, Selasa (3/9/2024), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Kendari mengungkapkan bahwa berdasarkan data terbaru, ada 415 anak penderita stunting yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Data ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Kendari yang telah melakukan pendataan sejak awal tahun 2023. Kendati demikian, Pemkot Kendari merespons dengan cepat melalui berbagai program intervensi dan pencegahan.

Program intervensi yang dilakukan oleh Pemkot Kendari tidak hanya berfokus pada peningkatan asupan gizi anak-anak penderita stunting, tetapi juga pada upaya memberikan edukasi dan pendampingan kepada para orang tua, ibu hamil, dan calon pengantin.

Pemkot Kendari, melalui Pj Wali Kota Muhammad Yusup merespon kasus stunting. Foto: Ist.

 

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa anak-anak di Kota Kendari mendapatkan gizi yang cukup sejak dalam kandungan hingga masa pertumbuhan awal.

Baca Juga: Pemkot Kendari Terus Berupaya Wujudkan Indonesia Emas 2045 dengan Turunkan Angka Stunting

Intervensi tersebut termasuk program edukasi gizi yang menyasar seluruh lapisan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang tercatat memiliki kasus stunting tinggi.

Kelurahan Punggaloba di Kecamatan Kendari Barat dan Kelurahan Purirano di Kecamatan Kendari, menjadi fokus utama intervensi. Di kedua wilayah ini, tingkat gizi buruk cukup memprihatinkan, sehingga diperlukan penanganan yang komprehensif.

Program intervensi yang dilakukan oleh Pemkot Kendari berfokus pada peningkatan asupan gizi anak-anak penderita stunting. Foto: Ist.

 

Selain faktor gizi, Pemkot Kendari juga menyoroti pentingnya perbaikan sanitasi lingkungan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting. Faktor ekonomi dan sanitasi yang buruk di lingkungan sekitar turut menjadi penyebab tingginya angka stunting.

Sebagai informasi, pada tahun 2022, Kota Kendari berhasil menurunkan angka stunting dari 24 persen menjadi 19,5 persen. Penurunan ini merupakan hasil kerja keras Pemkot Kendari dalam mengimplementasikan berbagai program pencegahan stunting.

Angka ini bahkan lebih rendah dibandingkan dengan angka stunting nasional yang ditetapkan sebesar 20 persen.

Pj Wali Kota saat menghadiri rakor penurunan stunting di Kota Kendari. Foto: Ist.

 

Salah satu program unggulan yang diluncurkan Pemkot Kendari adalah kampanye Orang tua Asuh Stunting. Program ini bertujuan untuk melibatkan masyarakat dalam memberikan asupan gizi tambahan bagi anak-anak yang kurang mampu.

Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, menunjukkan komitmen tinggi dalam upaya penurunan angka stunting. Ia menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan lurah untuk terlibat aktif dalam program-program pencegahan stunting.

Baca Juga: Kelurahan Anduonohu Kendari Lakukan Pengukuran Balita untuk Cegah Stunting

Pendekatan holistik yang dilakukan Pemkot Kendari mencakup berbagai aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan Pemkot Kendari adalah peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. Puskesmas dan posyandu di seluruh kota ditingkatkan kapasitasnya untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal.

Di sisi lain, Pemkot Kendari juga terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya penurunan stunting. Edukasi mengenai pentingnya makanan bergizi bagi balita, ibu hamil, dan calon pengantin terus digalakkan. (C-Adv)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS