Pemprov Sultra Siapkan Langkah Strategis Kendalikan Inflasi dan Stok Pangan dalam Lima Bulan

Sigit Purnomo

Reporter

Rabu, 19 Februari 2025  /  4:09 pm

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara, Rony Yakob, beber strategi kendalikan inflasi dan stok pangan, Rabu (19/2/2025). Foto: Sigit Purnomo/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya mengendalikan stabilitas ekonomi daerah, khususnya dalam menghadapi inflasi dan menjaga ketersediaan pangan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Rony Yakob, menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan 100 hari kerja Gubernur Sultra terpilih, Andi Sumangerukka, dan program nasional Asta Cita dari Presiden Prabowo Subianto.

Rony menyebut salah satu tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah inflasi. Untuk mengatasinya, pemerintah telah melakukan berbagai langkah, termasuk operasi pasar.

Selain itu, ketersediaan komoditas pangan juga menjadi perhatian. Disperindag telah memprediksi kebutuhan pangan selama lima bulan ke depan dan memastikan stok beras mencapai 17 ribu ton.

Jumlah stok beras ini, menurut Rony, sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sultra, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Baca Juga: Fakultas Hukum UM Kendari Juara Peradilan Semu Nasional 2025, Kalahkan Kampus Ternama

“Walaupun memasuki bulan puasa dan Lebaran, kami memastikan stok beras tetap aman,” ujar Rony, Rabu (19/2/2025).

Beberapa kendala yang dihadapi dalam menjaga stabilitas harga adalah faktor cuaca, infrastruktur yang kurang memadai, serta distribusi barang yang terhambat.

Rony menyebutkan bahwa kondisi ini bisa menyebabkan kenaikan harga komoditas tertentu. Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan adalah cabai, yang harganya naik hingga 20 persen.

“Kami juga melakukan pemantauan terhadap pasokan dari Sulawesi Selatan, yang selama ini menjadi pemasok utama bagi Sultra. Jika Sulawesi Selatan mengalami kendala dalam pengiriman, kami telah menyiapkan strategi untuk memastikan ketersediaan tetap aman,” tambahnya.

Pemprov Sultra telah menggelar operasi pasar di delapan wilayah kabupaten/kota, yakni Kendari, Konawe, Konawe Utara, Konawe Kepulauan, Muna, Muna Barat, Buton, dan Buton Utara. Program ini bertujuan untuk menekan inflasi di wilayah-wilayah tersebut.

Selain operasi pasar, Disperindag juga akan menyelenggarakan program pasar murah yang bekerja sama dengan berbagai distributor dan Bulog.

Baca Juga: Marak Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal, OJK Minta Masyarakat Lakukan Ini

Program ini menyasar masyarakat penerima bantuan sosial (PKH) dengan sistem voucher, sehingga daya beli mereka tetap terjaga.

“Pasar murah ini sudah pernah kami uji coba sebelumnya, dan bulan Maret mendatang kami akan mulai kembali dengan pola yang lebih efektif,” jelas Rony.

Menjelang bulan Ramadan, masyarakat diimbau untuk tidak panik dalam membeli kebutuhan pokok. Pemerintah memastikan stok pangan cukup dan harga tetap terkendali.

“Kami harap masyarakat tidak berbondong-bondong membeli dalam jumlah besar yang bisa menyebabkan lonjakan harga. Pemerintah sudah menangani persoalan ini,” tutupnya.

Dengan langkah-langkah strategis yang telah disiapkan, diharapkan stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Sultra tetap terjaga, sehingga masyarakat dapat menjalani Ramadan dan Idul Fitri dengan tenang. (C)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TOPICS