Penjual Nasi Bungkus di Kendari Mampu Kuliahkan 4 Anaknya
Reporter
Jumat, 23 Juni 2023 / 9:06 am
KENDARI, TELISIK.ID - Dari menyisihkan hasil berjualan nasi bungkus, seorang ibu di Kendari sukses menyekolahkan empat dari lima anaknya hingga ke perguruan tinggi. Tentu tak mudah bagi Sukmi bertahan hidup hanya dengan berjualan nasi bungkus, apalagi sampai menyekolahkan anak hingga di bangku kuliah.
Sukmi yang sehari-hari mangkal berjualan nasi dan lauk pauk di depan Rumah Sakit Bahteramas Kota Kendari, pantang mengeluh dan tak menyerah pada nasib. Ia bekerja makin keras, mulai berjualan sejak pagi pukul 6.00 pagi hingga sore hari.
Berjualan makanan dan lauk pauk sudah menjadi kebiasaan Sukmi dan sudah ia tekuni sejak di kampung halaman. Walaupun hasilnya tidak seberapa, ia tetap menjalaninya dan menyisihkan sedikit demi sedikit hasil jualannya.
Sukmi menjaul berbagai jenis lauk pauk sewaktu masih di kampung halaman, Kecamatan Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan. Namun karena suaminya jatuh sakit (asam lambung), maka harus dirujuk dan berobat di Kota Kendari.
Sejak itulah Sukmi melanjutkan berjualan di Kendari sembari melakukan pengobatan untuk suaminya. Meski harus mencari kembali tempat mangkal untuk dia berjualan, tidak membuatnya putus semangat. Dia bertekad harus tetap menyekolahkan anaknya, bagaimanapun keadaannya.
Baca Juga: Perjuangan Seorang Disabilitas, Dicemooh hingga Kini Jadi Guru
"Berusaha jangan sampai ini anakku putus sekolah. Jadi saya sebagai orang tua berjuang terus demi anak," ungkapnya
Setelah beberapa waktu suaminya sudah sembuh dari sakitnya, kembalilah sang suami membantu sukmi mencari nafkah. Demi menyekolahkan keempat anaknya, selain dari hasil berjualan nasi bungkus dan lauk pauk, Sukmi juga dibantu oleh Cipto, suaminya, yang bekerja serabutan.
"Ya Alhamdulilah, hasil dari perjuangan saya dan suami yang hanya bekerja serabutan, bisa menyekolahkan empat orang anak saya," ujar Sukmi.
Namun sang suami yang dulunya bisa bekerja serabutan, namun karena sempat jatuh sakit, sekarang hanya bisa membantu Sukmi berjualan. Mereka saling membantu untuk menyekolahkan anak-anak mereka.
Sukmi berjualan nasi dan lauk pauk, sementara Cipto berjualan es campur. Karena tak ingin rugi dan harus tetap berjualan dalam keadaan apapun, Cipto terpaksa tidak berjualan es di musim hujan. Dia membantu dan menemani sang istri berjualan nasi bungkus sambil menunggu cuaca memungkinkan berjualan es.
Baca Juga: Berjuang Puluhan Tahun Sebagai Tukang Becak Demi Menyambung Hidup
"Es kan kalau hujan kurang laku, jadi saya bantu istri jualan nasi. Kalau sudah panas lagi, saya kembali jual es," ujar Cipto.
Keadaan itu sudah mereka tekuni selama bertahun-tahun. Meski menyadari banyak saingan, tidak membuat mereka putus asa dan selalu bersyukur. Mereka meyakini bahwa rezeki masing-masing orang telah ditentukan oleh Allah.
"Kalau kita tidak berusaha tentunya kita tidak akan dapat jalan atau rezeki, tapi kalau kita ada kemauan, InsyaAllah dimana saja pintu rezeki pasti terbuka," ujar Cipto. (A)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS