Politisi PDIP Minta Jokowi Reshuffle Menteri BUMN, Ada Apa?

M. Risman Amin Boti

Reporter

Senin, 20 Desember 2021  /  6:31 pm

Menteri BUMN, Erick Thohir. Foto : Repro jawapos.com

JAKARTA, TELISIK.ID - Anggota Komisi VII dari Fraksi PDI Perjuangan, Yulian Gunhar mengkritik kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

Pasalnya, mantan Bos Club sepakbola Inter Milan tersebut sering melakukan perombakan Direktur Utama (Dirut), Direksi, dan Komisaris sejumlah BUMN, terutama klaster mineral dan energi.

"Perombakan yang dilakukan oleh Menteri BUMN di bawah Erick Thohir, terutama terhadap BUMN yang berada dalam klaster mineral dan energi, belum terlihat apa parameter penilaiannya atau evaluasi kinerjanya yang menjadi alasan perombakan," kata Gunhar dalam keterangan tertulis kepada awak media di Jakarta, Senin (20/12/2021).

Penggunaan parameter yang jelas dalam perombakan suatu badan usaha harus digunakan, apalagi selevel BUMN yang menangani aset-aset strategis.

Legislator dapil Sumatera Selatan II tersebut meminta perombakan harus bisa dipahami publik dan investor dengan baik, agar tidak dianggap bermotif subjektif.

"BUMN itu badan usaha yang harus jelas parameternya. Berbeda halnya dengan perombakan di tubuh lembaga politik seperti partai politik, yang tentunya kental dengan nuansa subjektifitas, karena menyangkut kesamaan ide (gagasan) serta loyalitas terhadap pimpinan," kata Gunhar.

Sebaliknya, tambah Gunhar, tanpa parameter yang jelas perombakan yang dilakuan malah membingungkan. Sebab, beberapa BUMN yang berhasil meraih laba ternyata pimpinannya malah mengalami perombakan.

Baca Juga: 36 Unit Kerja Raih WBK KemenPAN-RB, Kadiv Humas: Wujud Nyata Birokrasi Polri

“Beberapa BUMN yang sukses mendapat laba malah dirombak. Padahal keberhasilan badan usaha adalah maraih laba,” kata dia.

Olehnya itu, Gunhar mempertanyakan urgensi rencana perombakan beberapa BUMN seperti PT Bukit Asam, PT Timah, PT Aneka Tambang melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Desember 2021 ini.

Padahal menurut dia, beberapa BUMN itu ternyata juga cukup sukses meraih laba.

Baca Juga: Buntut Laporan Aduan Korupsi Terbanyak, Gubernur DKI Jakarta Diminta Tegas

Menteri BUMN berencana merombak pimpinan di PT Bukit Asam (PTBA),  PT Aneka Tambang (ANTM) dan PT Timah. Padahal BUMN itu semuanya mencetak laba. Seperti PT Bukit Asam yang sukses meraih keuntungan Rp 7 triliun, yang notabene sebagai keuntungan tertinggi dalam sejarah berdirinya. Kemudian PT Aneka Tambang (ANTAM) yang berhasil menaikan laba bersih Rp 1,16 triliun di semester I-2021.

"Begitu juga PT Timah Tbk telah mencatat pendapatan usaha Rp 9,69 triliun hingga kuartal III 2021,” terangnya.

Atas dasar hal tersebut, Gunhar meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap. Jangan sampai langkah pembantunya itu malah menjadi batu sandungan pencapaian visi dan misi Presiden.

“Seorang menteri yang pada dasarnya seorang pembantu presiden tidak boleh berkehendak semaunya, tanpa arahan Presiden dalam urusan strategis. Apalagi, sejak awal  Presiden Jokowi telah mewanti-wanti kepada para pembantunya, bahwa tidak ada visi misi menteri, yang ada adalah visi misi presiden dan wakil presiden,” tegasnya. (C)

Reporter: M. Risman Amin Boti

Editor: Fitrah Nugraha