Potensi Cuaca Ekstrem Jelang Nataru 2025, Ini Empat Titik Rawan di Sultra

Ahmad Jaelani

Reporter

Rabu, 18 Desember 2024  /  11:42 am

Potensi cuaca buruk jelang Nataru, personil Basarnas siaga di Pelabuhan Nusantara Kendari, dan beberapa di daerah. Foto: Ahmad Jaelani/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Cuaca ekstrem yang diprediksi oleh BMKG menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) meningkatkan potensi bahaya transportasi.

Sebagai langkah antisipasi, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah menyiagakan ratusan personel di titik-titik vital di Sulawesi Tenggara untuk mengurangi risiko kecelakaan dan bencana.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari, Amiruddin, menyampaikan bahwa jumlah pemudik pada libur Nataru tahun ini diperkirakan akan meningkat, mengingat libur Nataru bertepatan dengan liburan sekolah.

"Aktivitas perjalanan ini akan melibatkan moda transportasi darat, laut, maupun udara, yang tentunya memiliki kerawanan kecelakaan," ujar Amiruddin, Rabu (18/12/2024).

Dia juga menambahkan bahwa cuaca ekstrem yang diperkirakan akan memengaruhi berbagai wilayah di Sulawesi Tenggara semakin mempertegas pentingnya kesiapsiagaan Basarnas dalam menjaga keselamatan masyarakat yang bepergian.

"Penyelenggaraan Siaga SAR Khusus Nataru harus tetap mengutamakan keselamatan," tambah Amiruddin.

Baca Juga: Ini Wilayah Potensi Cuaca Ekstrem di Sulawesi Tenggara Desember 2024

Siaga SAR Khusus ini akan berlangsung selama 19 hari, mulai 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

Adapun puncak arus mudik Natal diperkirakan terjadi pada 23-24 Desember 2024, sementara arus balik diperkirakan pada 26-27 Desember 2024.

Untuk Tahun Baru 2025, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 30-31 Desember 2024, dan arus balik pada 2-3 Januari 2025.

Basarnas telah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan Siaga SAR Khusus, termasuk perahu karet, jet ski, kapal, serta rescue car dan ambulans.

"Kami memiliki 117 personel dan 758 potensi SAR yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara," kata Amiruddin.

Selain kesiapsiagaan terhadap kecelakaan transportasi, Basarnas juga mewaspadai ancaman bencana lainnya, seperti bencana hidrometeorologi yang mencakup banjir, gelombang tinggi, longsor, dan angin puting beliung.

Bencana geologi, seperti gempa bumi dan tsunami, serta kecelakaan di tempat wisata, juga menjadi perhatian serius.

Lokasi Siaga SAR Khusus ini mencakup beberapa titik vital, di antaranya Pelabuhan Nusantara Kendari, Pelabuhan Feri Kendari, Bandara Haluoleo, dan berbagai pelabuhan serta bandara lainnya di Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Masyarakat Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 18 Maret 2024

Tempat wisata yang diperkirakan ramai, seperti di Wakatobi, Kolaka, Baubau, dan Muna, juga menjadi fokus pengawasan Basarnas.

"Kami juga memantau tempat wisata yang berpotensi ramai selama Nataru ini," jelas Amiruddin.

Dengan demikian, seluruh personel Basarnas telah dipersiapkan untuk memberikan layanan SAR yang cepat, tepat, dan terkoordinasi dengan baik, guna memastikan suasana liburan masyarakat tetap aman.

Pelaksanaan Siaga SAR Khusus ini bertujuan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat mengganggu keselamatan masyarakat.

Semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, instansi transportasi, dan pihak keamanan, akan berkoordinasi untuk memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS