Masyarakat Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 18 Maret 2024

Mustaqim, telisik indonesia
Sabtu, 16 Maret 2024
0 dilihat
Masyarakat Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 18 Maret 2024
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati. Foto: Repro Antara

" Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan tiga bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia "

JAKARTA, TELISIK.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan tiga bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia hingga Senin (18/3/2024).

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai angin kencang.

Cuaca esktrem, menurut Dwikorita, dapat menimbulkan banyak kerugian, tidak hanya materil tapi juga imateril. Selain itu, cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

“Tiga bibit siklon tersebut masing-masing bibit siklon tropis 91S, 94S, dan 93P yang termonitor berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia. Ketiganya, menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan,” jelas Dwikorita di Jakarta, Jumat (15/3/2024).  

Berdasarkan analisis BMKG, bibit siklon tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56 – 65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori sedang-tinggi dalam 24 jam ke depan.

Kemudian, bibit siklon tropis 94S yang memiliki kecepatan angin maksimum 15 - 20 knots (28 - 37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori rendah dalam 24 jam ke depan.

Selanjutnya, bibit siklon tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20 - 25 knots (37 - 46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori rendah dalam 24 jam ke depan.

Baca Juga: Cuaca Buruk Sebabkan Pohon Tumbang, 3 Tiang Roboh dan 2 Motor Tertimpa Runtuhan di Kota Baubau

“Kemunculan tiga bibit siklon tropis ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis,” terang Dwikorita.

Selain akibat bibit siklon, kata Dwikorita, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial juga berpengaruh terhadap peningkatan potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diperkirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/angin kencang di sebagian wilayah Indonesia hingga 18 Maret 2024.

Wilayah yang akan mengalami potensi hujan disertai angin kencang yakni: Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, Papua.

“Peningkatan curah hujan hingga kategori lebat pada wilayah-wilayah tersebut memicu potensi dampak bencana hidrometeorologi hingga 16 Maret 2024 dengan kategori Siaga meliputi: Banten, Kalimantan Tengah, dan Nusa Tenggara Timur,” terang Guswanto.

Sementara wilayah-wilayah akan masuk pada kategori Waspada meliputi: Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.

Bibit siklon tropis 91S di selatan Jawa dan bibit siklon tropis 94S di Laut Timor - Tenggara NTT, kata Guswanto, memberikan dampak signifikan berupa peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 35 knot. Kondisi ini mempengaruhi peningkatan tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan Indonesia.

Fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi), terang Guswanto, memberikan dampak pada peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum. Dampak dari itu adalah berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrim Terjadi di Kota Kendari hingga Maret

“Potensi tinggi gelombang periode 14 -18 Maret 2024 dengan ketinggian 4.0 - 6.0 m (Very Rough Sea) dapat terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTB,” bebernya.

Kendati begitu, Guswanto mengimbau masyarakat tidak panik terkait dengan informasi bibit siklon tropis 91S 94S dan 93P. “Namun tetap waspada akan kemungkinan potensi cuaca ekstrem yang ditimbulkan,” imbau Guswanto.

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Kamis (14/3/2024) mengakibatkan beberapa wilayah mengalami banjir dan sebagian belum surut hingga Jumat (15/3/2024).

Salah satu lokasi yang terdampak banjir adalah di Kebon Pala, tepatnya di RT 013/RW 04 Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. “Banjir di Kebon Pala ini disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung akibat hujan sejak Kamis kemarin,” tutur Marwanto, warga Kebon Pala.

Marwanto menceritakan, banjir di wilayahnya sempat kembali naik hingga 1 meter pada Jumat menjelang subuh dan ketinggian air di Kali Ciliwung juga meningkat pada Jumat sore. (A)

Penulis: Mustaqim

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga